PURWAKARTA ONLINE, Legokbarong - Indonesia mencatat sejarah penting dalam perdagangan kopi dunia pada tahun 1711.
Saat itu, Raden Aria Wira Tanu III, Bupati Cianjur, mengirimkan sekitar 4 kuintal kopi dari Jawa ke Amsterdam.
Ekspor perdana ini langsung memecahkan rekor harga lelang di pasar Eropa, menunjukkan tingginya kualitas kopi Indonesia.
Kopi Jawa dan Perkembangannya
Benih kopi pertama kali ditanam di bantaran Sungai Ciliwung, seperti Kampung Melayu dan Jatinegara, oleh pemerintahan kolonial Belanda pada tahun 1696.
Baca Juga: PT HIM Bangun Pabrik Baru di Purwakarta, Dukung Produksi Jaecoo Lokal
Setelah kegagalan awal akibat gempa bumi dan banjir, upaya kedua berhasil menghasilkan kopi berkualitas tinggi.
Benih ini dikirim ke kebun botani di Amsterdam pada 1706 untuk penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kopi dari Jawa memiliki kualitas unggul.
Lima tahun kemudian, kopi Jawa memulai debutnya di Amsterdam dan menjadi sensasi di pasar lelang.
Daya Tarik Raja Louis XIV
Ketenaran kopi Jawa sampai ke telinga Raja Louis XIV dari Prancis.
Baca Juga: Istana Bantah Video Viral Mayor Teddy Hormat ke Aguan, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya!
Pada tahun 1714, sang raja meminta benih kopi dari Wali Kota Amsterdam untuk ditanam di kebun raya Jardin des Plantes di Paris.
Artikel Terkait
Firman Hertanto, Hotel Aruss Semarang dan Skandal Pencucian Uang Judi Online
Konflik ASMARA GEN Z Episode 54: Ketegangan Fattah, Sandy, dan Aqeela
Alternatif Streaming Resmi untuk Menonton Film "365 Days" Sub Indo
Manja Mooy dan Pratu Andi Tambaru, Cinta Terpisah Azal
Jaecoo J7 PHEV Tampil Perdana di Indonesia, Buktikan Efisiensi di Jakarta-Bali
PT HIM Bangun Pabrik Baru di Purwakarta, Dukung Produksi Jaecoo Lokal
Pemerintah Batalkan 50 Sertifikat HGB dan HM Pagar Laut di Kabupaten Tangerang
Mengapa 50 Sertifikat HGB dan HM Pagar Laut di Tangerang Dibatalkan? Temukan Fakta Mengejutkan!
Istana Bantah Video Viral Mayor Teddy Hormat ke Aguan, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya!
Pagar Laut Tangerang Masih Menyimpan Banyak Pertanyaan, Proyek Apa Sebenarnya ?