PURWAKARTA ONLINE - Harga jual sayur dipengaruhi oleh permintaan pasar dan ketersediaan barang.
Ketika permintaan tinggi tetapi stok sedikit, harga otomatis naik.
Petani bisa memanfaatkan pola ini dengan berbagai strategi, seperti melawan arus musim dan sistem tumpang sari.
Baca Juga: PERSIB Taklukkan Malut United 2-0 di GBLA, Hodak Soroti Performa Pemain Cadangan
1. Melawan Arus Musim
Melawan musim jadi tantangan besar, tapi hasilnya sepadan.
Contohnya, saat musim kemarau, banyak petani enggan menanam karena sulitnya air.
Namun, dengan sistem irigasi drip tetes, petani bisa tetap bertanam secara efisien.
Sistem ini hanya mengalirkan air ke titik tanaman, sehingga hemat air dan efektif.
Ketika hasil panen sedikit di pasaran, peluang mendapat harga mahal pun meningkat.
Baca Juga: WhatsApp Tingkatkan Fitur Panggilan Grup untuk Liburan Akhir Tahun
2. Manfaatkan Sistem Tumpang Sari
Teknik tumpang sari memungkinkan petani menanam lebih dari satu jenis tanaman dalam satu lahan.
Ini mengurangi risiko kerugian karena setidaknya satu atau dua tanaman bisa mendapat harga tinggi.
Artikel Terkait
Prabowo Resmikan Penghapusan Utang Macet untuk Petani dan UMKM, Ini Harapan Sri Mulyani
Debat Publik Pilkada Jawa Barat! Paslon Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Petani dan Nelayan
Empat Paslon Pilgub Jabar Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Petani dan Nelayan
Kementan Buka Lowongan Petani Milenial, Gaji Minimal Rp 10 Juta!
Cara Daftar Petani Milenial 2024, Peluang Gaji Rp 10 Juta per Bulan
Daftar Petani Milenial 2024: Peluang Gaji Hingga Rp 10 Juta per Bulan!
Di Musim Hujan, Penting Bagi Petani Cabai Mengetahui Hal Ini! Cara Mencegah dan Mengatasi Pathek Atau Antraknosa pada Cabai
penting Bagi Petani Mengenal Kalsium! Nutrisi Penting untuk Pertumbuhan Tanaman
Presiden Prabowo Hapus Utang Macet, Petani dan Nelayan Kembali Bersemangat
BRIncubator Angkat Kopi Barong Mulya, Petani Desa Pusakamulya Siap Tembus Pasar Global!