BMKG Peringatkan Potensi Hujan Es di Jawa Barat dalam 2-3 Hari ke Depan

photo author
- Rabu, 7 Agustus 2024 | 19:20 WIB
 Prediksi BMKG, Cuaca Saat Periode Imlek dan Pemilu 2024 di Jabodetabek (Ilustrasi Canva)
Prediksi BMKG, Cuaca Saat Periode Imlek dan Pemilu 2024 di Jabodetabek (Ilustrasi Canva)

PURWAKARTA ONLINE – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan mengenai potensi hujan es yang dapat melanda beberapa wilayah di Jawa Barat dalam 2-3 hari ke depan. Plt Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkapkan bahwa fenomena ini mungkin terjadi di berbagai daerah seperti Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Cianjur.

Baca Juga: PERSIB Siap Hadapi Liga 1 2024/2025: Larangan Suporter Tamu dan Pembukaan Musim Baru dengan Semangat Juara

Dalam pernyataannya melalui video yang diunggah di akun Instagram resmi BMKG pada Selasa (6/8/2024), Dwikorita menjelaskan bahwa hujan es merupakan fenomena alam yang biasa dan masyarakat diminta untuk tetap tenang dan waspada. "Hujan es ini dapat terjadi dalam waktu 2-3 hari ke depan. Meskipun demikian, masyarakat diimbau untuk berteduh dan tidak mengonsumsi bongkahan es tersebut karena bisa mengandung zat beracun," ujarnya.

BMKG juga menekankan bahwa peringatan ini lebih kepada peringatan dini tentang hujan, dengan potensi hujan es yang mungkin tidak berlangsung lama, biasanya kurang dari satu jam. Dwikorita juga mengingatkan agar masyarakat menjauhkan barang-barang yang mudah pecah dari area yang mungkin terkena hujan es.

Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, hujan es terjadi akibat labilitas udara yang memicu pertumbuhan awan konvektif, khususnya awan Cumulonimbus. "Fenomena ini dapat berlangsung hingga 8-9 Agustus di Jawa Barat, sementara wilayah lain seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, dan Jambi saat ini dalam kondisi kering," jelasnya.

Baca Juga: Oegroseno Singgung Dosa Iptu Rudiana dalam Kasus Pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon

Guswanto juga menjelaskan bahwa suhu udara yang sangat dingin pada ketinggian menyebabkan pembentukan es di awan. "Saat es tersebut jatuh ke bumi, ia masih dalam bentuk bongkahan karena proses pencairan yang terlalu cepat," tambahnya.

BMKG akan terus memantau situasi dan mengeluarkan informasi lebih lanjut jika diperlukan. Masyarakat diimbau untuk mengikuti perkembangan informasi dari BMKG untuk menjaga keselamatan dan kesiapsiagaan selama periode potensi hujan es ini.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Adi Mulyadi

Sumber: CNBC Indonesia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X