Silase: Solusi Cerdas Peternak untuk Menghadapi Musim Kemarau

photo author
- Sabtu, 20 Juli 2024 | 22:29 WIB
Mengenal Silase dan Manfaatnya dalam Olahan Limbah Padi (Pixabay )
Mengenal Silase dan Manfaatnya dalam Olahan Limbah Padi (Pixabay )

PURWAKARTA ONLINE - Di daerah tropis seperti Indonesia yang hanya memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau, peternak sering menghadapi tantangan dalam menyediakan pakan hijauan untuk ternak mereka. Selama musim kemarau, ketersediaan rerumputan menjadi sangat terbatas, mengancam keberlangsungan produksi ternak seperti sapi, kambing, dan domba. Untuk mengatasi masalah ini, silase menjadi solusi yang efektif dan efisien.

Apa Itu Silase?

Silase adalah pakan hijauan yang diawetkan melalui proses fermentasi anaerob, yaitu fermentasi tanpa oksigen. Proses ini melibatkan bakteri seperti Lactis Acidi dan Streptococcus yang menghasilkan asam susu untuk menjaga kualitas dan nilai gizi pakan. Pakan hijauan yang sering digunakan adalah Rumput Gajah, yang dikeringkan hingga kadar air 60% sebelum disimpan dalam wadah tertutup seperti kantong plastik kedap udara atau silo.

Baca Juga: Gus Ibin Siap Bertarung di Pilkada Nganjuk 2024: Fokus Pertanian dan Pengangguran Jadi Prioritas

Keunggulan Silase sebagai Pakan Ternak

Cadangan Pakan di Musim Kemarau: Silase menyediakan stok pakan yang melimpah selama musim hujan untuk digunakan saat musim kemarau tiba. Ini memastikan ternak tetap mendapatkan nutrisi yang diperlukan sepanjang tahun.

Nilai Nutrisi Terjaga: Proses fermentasi dalam kondisi anaerob memastikan bahwa nilai gizi, terutama protein, dalam pakan hijauan tetap tinggi. Ini sangat penting untuk pertumbuhan dan kesehatan ternak.

Baca Juga: Sheikha Mahra, Putri Dubai, Ceraikan Suami Melalui Instagram

Mengurangi Limbah Pertanian: Silase juga dapat memanfaatkan sisa limbah pertanian seperti dedak, bekatul, dan ampas tahu, sehingga lebih ekonomis dan ramah lingkungan.

Cara Membuat Silase

  • Persiapan Bahan: Siapkan Rumput Gajah atau hijauan lainnya, molasses, dedak halus, menir, dan onggok.
  • Pemotongan Hijauan: Potong rumput hijau menjadi ukuran 5-10 cm agar lebih mudah dimasukkan dan dipadatkan dalam silo.
  • Pencampuran: Campurkan semua bahan hingga merata.
  • Pemasukan ke Silo: Masukkan campuran bahan ke dalam silo atau kantong plastik kedap udara dan padatkan untuk menghilangkan rongga udara.
  • Penutupan Rapat: Setelah silo penuh, tutup rapat dengan lembaran plastik dan beri pemberat seperti batu atau kantong plastik berisi tanah.

Baca Juga: Tampilan BABYMONSTER Memukau Penggemar dengan Video Tarian Di Balik Layar

Proses Pengambilan Silase

Setelah 6-8 minggu, proses fermentasi selesai dan silase siap digunakan. Ambil silase secukupnya untuk 3-5 hari ke depan, dan pastikan menutup kembali silo dengan rapat untuk menjaga kualitas pakan yang tersisa.

Ciri-ciri Silase yang Baik

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Sumber: Berbagai sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X