Purwakarta Online - Sebagai salah satu sungai terpanjang di Indonesia, Bengawan Solo tidak hanya menjadi saksi bisu perjalanan sejarah, tetapi juga menandai kejayaan sebuah kerajaan yang memerintah wilayah Nusantara pada masa lampau: Majapahit.
Dari zaman Wangsa Isyana hingga kejayaan Majapahit, peran sungai ini tidak pernah terpisahkan dari pembangunan dan pertumbuhan wilayahnya.
Dokumen sejarah, seperti Prasasti Pucangan tahun 393 S, menunjukkan betapa pentingnya Sungai Bengawan Solo bagi pemukiman dan kota pada masa Wangsa Isyana.
Baca Juga: Kehadiran Kerajaan Majapahit: Kekuatan Politik, Ekonomi, dan Peran Vital Bengawan Solo
Prasasti ini menggambarkan pulau Jawa yang terkena bencana karena serangan Raja Wura Wari dari Luaram, yang kemungkinan adalah Ngloram di selatan kota Cepu.
Daerah Ngloram yang berada di tepian Bengawan Solo menjadi pusat perhatian karena keterhubungannya dengan sungai yang memberikan kehidupan dan kesuburan.
Selain menjadi elemen penting dalam konteks pemukiman, Sungai Bengawan Solo juga memberikan kontribusi signifikan bagi keberlangsungan kerajaan Majapahit.
Sebagai negara agraris dan maritim, Majapahit sangat bergantung pada sungai sebagai sumber irigasi dan sarana transportasi.
Catatan sejarah oleh Ma Huan pada tahun 1433 mengungkapkan kehadiran pedagang Islam dan Cina di pelabuhan-pelabuhan utama di pantai utara Jawa, seperti Tuban, Gresik, dan Surabaya, yang kesemuanya terhubung dengan Sungai Bengawan Solo.
Kekuatan militer dan ekonomi Majapahit yang mengagumkan tidak terlepas dari manfaat yang mereka ambil dari Bengawan Solo.
Baca Juga: Angela Chao Mati Terkurung di Mobil Tesla, Kecelakaan Tragis CEO Foremost Group!
Sektor pertanian yang maju dan perdagangan yang berkembang pesat menjadi landasan utama kejayaan mereka.
Sungai Bengawan Solo, bahkan sejak zaman prasejarah, telah dimanfaatkan secara optimal untuk memperkuat fondasi ekonomi dan kekuasaan mereka.
Dengan demikian, Sungai Bengawan Solo tidak hanya merupakan aliran air yang membelah daratan Jawa, tetapi juga menjadi saksi bisu dari kejayaan sebuah kerajaan yang memanfaatkannya dengan bijak.
Artikel Terkait
Kehadiran Kerajaan Majapahit: Kekuatan Politik, Ekonomi, dan Peran Vital Bengawan Solo
Habib Bahar bin Smith: Saya biasanya ditunggu orang, ini saya tunggu dia satu jam, ya saya ngamuk lah!
Habib Bahar bin Smith Geram: Kalau Beking Dia Iblis, Saya Makan!
Habib Bahar bin Smith Tidak Takut, Meski yang Ia Buru Mengaku Punya Akses ke Kapolri dan Megawati
Desk Pilkada PKB Purwakarta Membangun Komunikasi Politik dengan Sejumlah Bakal Calon Bupati Hingga Parpol
Pemanfaatan Sungai Bengawan Solo sebagai Tulang Punggung Ekonomi Kerajaan Majapahit: Jejak Sejarah yang Menginspirasi
Keadaan Masa Kerajaan Majapahit: Memahami Fondasi Ekonomi yang Kuat di Balik Kekuasaan
Percuma Habis Rp80 M, Partai Kaesang Tak Lolos Senayan!
Kaesang Gagal Bawa PSI Masuk Senayan, Padahal Seret 'Jokowi' dalam Kampanye!
Angela Chao Mati Terkurung di Mobil Tesla, Kecelakaan Tragis CEO Foremost Group!