Prabu Siliwangi: Analisis Signifikasi Berdasarkan Semiotika Barthes

photo author
- Minggu, 4 Februari 2024 | 19:05 WIB
Stadion Siliwangi
Stadion Siliwangi

Dalam meta bahasa, hal ini menciptakan kesan bahwa kekuatan sesungguhnya terletak pada rakyat Jawa Barat.

Slogan dan Citra Divisi Siliwangi

Slogan unik Divisi Siliwangi, seperti "Siliwangi adalah rakyat Jawa Barat dan Banten," menjadi penanda hubungan timbal balik antara lembaga militer dan rakyat.

Baca Juga: Harapan Ciro Alves, Lawan Persis Solo: PERSIB Siap Rebut Kemenangan

Meta bahasa yang terkandung dalam slogan tersebut menciptakan kewajiban saling memiliki dan membantu, di mana lembaga militer berkewajiban membela dan melindungi rakyat Jawa Barat dan Banten.

Gambar Kepala Maung pada PERSIB

Organisasi olahraga seperti PERSIB juga memanfaatkan gambar kepala maung sebagai penanda kekuatan dan keberanian.

Masyarakat Jawa Barat diharapkan dapat mendukung sepenuhnya organisasi ini, baik secara materi maupun moral.

Dalam semiotika, hubungan timbal balik antara pemain, penonton, dan pemimpin tergambar melalui simbiosis mutualisme.

Baca Juga: Mahfud MD Mundur: Dampak Terhadap Stabilitas Kabinet Jokowi dan Politik Praktis!

Siliwangi dalam Perspektif Semiotika

Melalui kacamata Roland Barthes, Prabu Siliwangi menjadi lebih dari sekadar tokoh sejarah.

Ia menjadi penanda yang meresapi budaya Sunda dengan kehormatan, kebanggaan, dan kekuasaan.

Setiap elemen yang terkait dengannya, baik dalam organisasi, lembaga, maupun slogan, menciptakan sistem signifikasi yang melibatkan masyarakat dalam hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.

Analisis semiotika Barthes memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana simbol dan tanda membentuk makna dalam budaya dan masyarakat Sunda.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X