PurwakartaOnline.com - Sejarah Nusantara telah mencatat berbagai peristiwa epik yang membentuk kejayaan dan kejatuhan kerajaan-kerajaan di tanah air.
Dalam kisah yang menarik ini, Kerajaan Sunda mencuat sebagai satu-satunya kerajaan yang tidak tunduk kepada kekuasaan megah Majapahit.
Peristiwa ini diabadikan dalam Perang Bubat pada tahun 1279 Saka, mengukir namanya sebagai satu-satunya kerajaan yang berani menolak dominasi Majapahit.
Latar Belakang Tindakan Kontroversial
Keputusan Raja Sunda, Linggabuana Wisesa, untuk menerima lamaran putrinya, Dyah Pitaloka Citraresmi, oleh Raja Majapahit, Hayam Wuruk, menimbulkan kontroversi besar.
Dalam buku "Perang Bubat 1279 Saka: Membongkar Fakta Kerajaan Sunda Vs Kerajaan Majapahit," Bunisora, sang patih Sunda, mempertanyakan langkah tersebut.
Rombongan Sunda yang datang ke Majapahit untuk mengantarkan putri kerajaan nekat melibatkan diri dalam diplomasi yang penuh ketegangan.
Baca Juga: Kaesang Pangarep Dukung Debat Cawapres: Gibran Rakabuming Raka siap mengikuti debat!
Diplomasi yang Gagal
Sesampai di lapangan Bubat, rombongan pengantin Sunda berhadapan dengan pasukan Bhayangkara di bawah komando Mahapatih Amangkubhumi Gajah Mada.
Maharaja Linggabuana Wisesa dan Mahapatih Gajah Mada berusaha melakukan diplomasi untuk menyelesaikan perbedaan mereka. Namun, nasib berkata lain.
Linggabuana Wisesa menolak permintaan Gajah Mada agar Dyah Pitaloka diserahkan kepada Hayam Wuruk sebagai simbol takluknya Sunda pada Majapahit.
Perbedaan ini memicu perang yang mengguncang Bubat.
Perang Bubat: Pertempuran yang Mengguncang Nusantara
Artikel Terkait
TAPD yang Dipimpin Sekda Norman Nugraha Hilangkan Anggaran Publikasi, Pengamat: Seperti Ada Sesuatu yang Disembunyikan
Bimtek Pengenalan Teknologi Tepat Guna Pertanian di Desa Kiarapedes: Manggis Komoditas Unggulan di Kabupaten Purwakarta
Kiarapedes, Kecamatan Produsen Manggis Terbesar di Purwakarta: Bimtek Pengenalan Teknologi Tepat Guna Pertanian
Bimtek Pengenalan TTG Pertanian Desa Kiarapedes: Dana Desa dan Ketahanan Pangan
Ini Cara yang Dilakukan Bawaslu Purwakarta untuk Awasi Kampanye di Media Sosial, Wahyudin: Bentuk Tim Patroli Siber
Parpol Peserta Pemilu 2024 di Purwakarta Diminta Laporan Dana Kampanye dan Akun Medsos
Gibran Tertutup dari Wartawan: Silaturahmi Berbau Politik di Solo
Gibran dan Para Ibu Nyai Pesantren: Silaturahmi yang Diduga Berisi Kampanye
Kaesang Pangarep Dukung Debat Cawapres: Gibran Rakabuming Raka siap mengikuti debat!
Masuki Tahapan Kampanye Pemilu 2024, Ini yang Dilakukan Panwaslu Kiarapedes