PURWAKARTA ONLINE - Pertengahan Nopember Kampung Parakanceuri lebih riuh dari biasanya. Jalan menanjak yang biasanya lengang mendadak ramai oleh langkah dan tawa para petani dari seluruh Jawa Barat. Mereka datang sebagai peserta Mimbar Sarasehan KTNA Jabar 2025, tetapi pulang sebagai saudara baru bagi warga Purwakarta.
Semua bermula dari ide Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, yang akrab disebut Om Zein agar para peserta tinggal di homestay warga, bukan hotel.
“Agar ada interaksi dan memberdayakan masyarakat setempat,” ujar Kepala Dinas Pertanian Purwakarta, Hadyanto Purnama, S.Hut., MM., mengutip arahan Om Zein kepada PURWAKARTA ONLINE, Kamis (13/11/2025).
Keputusan sederhana itu ternyata mengubah suasana acara secara total.
Ada Keluhan, Tapi Ada Juga Tawa dan Keakraban
Ketika ditemui tim PURWAKARTA ONLINE, Kamis (13/11/2025), Ali Hasanudin, tokoh Kampung Parakanceuri, mengungkapkan bahwa respons warga dan tamu sangat beragam.
“Ada tamu yang mengeluh, ada juga yang mengaku sangat menikmati,” kata Ali.
Keluhan paling umum adalah soal medan kampung.
“Jalannya menanjak. Ya gimana lagi, kampung kami memang di kaki gunung,” ujarnya sambil tersenyum.
Namun hal berbeda dirasakan sebagian tamu lainnya. Kepala Dusun Parakanceuri, Imam Gimnastiar, menambahkan bahwa beberapa kelompok ibu bahkan keliling kampung hingga ke sawah yang langsung berbatasan dengan Gunung Burangrang.
“Mereka juga borong produk UMKM di kampung kami,” ujar Imam.
“Ada yang beli keripik, saroja, gula aren, sampai olahan singkong tradisional.”
Yang paling mengharukan?