Duduluran Gara-Gara Mimbar Sarasehan KTNA Jabar 2025, Persaudaraan Petani Jabar di Desa Wisata Kampung Parakanceuri

photo author
- Jumat, 14 November 2025 | 08:51 WIB
Mimbar Sarasehan KTNA Jabar 2025 membuat petani se-Jabar akrab hingga jadi saudara di Desa Wisata Kampung Parakanceuri. (Dok. Desa Wisata Kampung Parakanceuri)
Mimbar Sarasehan KTNA Jabar 2025 membuat petani se-Jabar akrab hingga jadi saudara di Desa Wisata Kampung Parakanceuri. (Dok. Desa Wisata Kampung Parakanceuri)

“Ada yang sampai duduluran (menjadi saudara),” cerita Ali.

“Saking terkesannya dengan keramahan warga. Mereka sampai berterima kasih berulang-ulang. Kami jadi malu sendiri,” katanya sambil tertawa kecil.

Dari Sumedang, bahkan ada peserta yang tertarik mengembangkan budidaya ubi bersama warga Parakanceuri setelah melihat langsung kondisi lahannya.

“Menurutnya cocok, dan itu berkah bagi kampung kami,” tutur Ali.

Berdasarkan penelusuran Tim PURWAKARTA ONLINE, Kampung Parakanceuri memang diakui di tingkat nasional sebagai 300 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2024. Data bisa diakses di situs resmi Kementerian Pariwisata.

Dari Purwakarta untuk Petani Jawa Barat

Persiapan Purwakarta sebagai tuan rumah tak main-main. Para tamu disambut dengan suguhan spesial, pertunjukan Air Mancur Taman Sri Baduga di Situ Buleud, yang digelar di luar jadwal reguler.

Di lokasi acara, anak-anak petani Purwakarta menampilkan pencak silat dan tarian Sunda, disambut tepuk tangan meriah ribuan peserta. Di panggung, dekorasi bambu karya seniman lokal Ojak dan Apung menjadi ikon baru yang tak berhenti dijadikan spot swafoto.

Meski Gubernur Jawa Barat, H. Dedi Mulyadi, SH., MM., batal hadir karena agenda mendadak, semangat peserta tak surut.

“Dari kemarin kami menunggu Pak Dedi,” ujar seorang petani Cianjur. “Tapi acaranya tetap luar biasa.”

Stan Pameran: Dari Teh Hijau hingga Kopi Lokal Purwakarta

Pameran produk pertanian menjadi salah satu magnet acara, dari berbagai Kabupaten dan Kota menampilkan produk pertanian andalan masing-masing.

Dari stan Purwakarta, Teh Zaenx Makmur dari Kelompok Tani Barong Mulya menjadi favorit pengunjung. Teh tubruk murni tanpa campuran perisa atau pewarna ini diminati karena karakter rasanya yang kuat dan manfaatnya sebagai antioksidan.

Kopi Purwakarta dengan meja terpisah juga mencuri perhatian. Ditanam di lereng Gunung Burangrang oleh petani Desa Pusakamulya, kopi ini menawarkan cita rasa khas yang disebut para peserta “tidak ditemukan di daerah lain.”

UMKM Parakanceuri pun kebanjiran pembeli. Para ibu peserta KTNA borong keripik, gula aren, dan aneka olahan lokal. Kampung kecil itu hidup dua hari penuh.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: Liputan Lapangan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X