“Ada yang sampai duduluran (menjadi saudara),” cerita Ali.
“Saking terkesannya dengan keramahan warga. Mereka sampai berterima kasih berulang-ulang. Kami jadi malu sendiri,” katanya sambil tertawa kecil.
Dari Sumedang, bahkan ada peserta yang tertarik mengembangkan budidaya ubi bersama warga Parakanceuri setelah melihat langsung kondisi lahannya.
“Menurutnya cocok, dan itu berkah bagi kampung kami,” tutur Ali.
Berdasarkan penelusuran Tim PURWAKARTA ONLINE, Kampung Parakanceuri memang diakui di tingkat nasional sebagai 300 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2024. Data bisa diakses di situs resmi Kementerian Pariwisata.
Dari Purwakarta untuk Petani Jawa Barat
Persiapan Purwakarta sebagai tuan rumah tak main-main. Para tamu disambut dengan suguhan spesial, pertunjukan Air Mancur Taman Sri Baduga di Situ Buleud, yang digelar di luar jadwal reguler.
Di lokasi acara, anak-anak petani Purwakarta menampilkan pencak silat dan tarian Sunda, disambut tepuk tangan meriah ribuan peserta. Di panggung, dekorasi bambu karya seniman lokal Ojak dan Apung menjadi ikon baru yang tak berhenti dijadikan spot swafoto.
Meski Gubernur Jawa Barat, H. Dedi Mulyadi, SH., MM., batal hadir karena agenda mendadak, semangat peserta tak surut.
“Dari kemarin kami menunggu Pak Dedi,” ujar seorang petani Cianjur. “Tapi acaranya tetap luar biasa.”
Stan Pameran: Dari Teh Hijau hingga Kopi Lokal Purwakarta
Pameran produk pertanian menjadi salah satu magnet acara, dari berbagai Kabupaten dan Kota menampilkan produk pertanian andalan masing-masing.
Dari stan Purwakarta, Teh Zaenx Makmur dari Kelompok Tani Barong Mulya menjadi favorit pengunjung. Teh tubruk murni tanpa campuran perisa atau pewarna ini diminati karena karakter rasanya yang kuat dan manfaatnya sebagai antioksidan.
Kopi Purwakarta dengan meja terpisah juga mencuri perhatian. Ditanam di lereng Gunung Burangrang oleh petani Desa Pusakamulya, kopi ini menawarkan cita rasa khas yang disebut para peserta “tidak ditemukan di daerah lain.”
UMKM Parakanceuri pun kebanjiran pembeli. Para ibu peserta KTNA borong keripik, gula aren, dan aneka olahan lokal. Kampung kecil itu hidup dua hari penuh.
Artikel Terkait
Petani Purwakarta Gotong Royong Siapkan Mimbar Sarasehan KTNA Jabar 2025, Siap Sambut Tamu dari Seluruh Jawa Barat
Purwakarta Siap Sambut Gubernur Dedi Mulyadi di Mimbar Sarasehan KTNA Jabar 2025, Petani Antusias!
Desa Wisata dan BUMDes di Kiarapedes Siap Sambut Ribuan Petani di Mimbar Sarasehan KTNA Jabar 2025
Heboh di Mimbar Sarasehan KTNA Jabar 2025: Dedi Mulyadi Batal Hadir, Petani Tetap Kompak!
Dedi Mulyadi Batal Hadir di Mimbar Sarasehan KTNA Jabar 2025, Petani Tetap Antusias di Purwakarta
Dari Bambu ke Panggung: Kreativitas Petani Warnai Mimbar Sarasehan KTNA Jabar 2025 di Purwakarta
Mimbar Sarasehan KTNA Jabar 2025 di Purwakarta: Dedi Mulyadi Batal Hadir, Petani Tetap Kompak dan Penuh Semangat!
Kabupaten Bogor Raih Juara Umum Mimbar Sarasehan KTNA Jabar 2025, Bukti Kekuatan Inovasi Petani
Mimbar Sarasehan KTNA Jabar 2025: Petani dan Penyuluh Berprestasi dari 15 Kabupaten Raih Penghargaan di Purwakarta
Mimbar Sarasehan KTNA Jabar 2025 di Purwakarta: Bogor Juara Umum, Uus Ruhendi Harumkan Nama Purwakarta