PURWAKARTA ONLINE – Harapan ribuan petani untuk bertemu langsung dengan Gubernur Jawa Barat, H. Dedi Mulyadi, SH., MM., di acara Mimbar Sarasehan KTNA Jawa Barat 2025 harus pupus.
Sosok yang dikenal dekat dengan petani itu batal hadir karena agenda mendadak di tingkat provinsi. Namun, semangat peserta sama sekali tak luntur.
Ribuan Petani Tetap Padati Lokasi
Acara penutupan Mimbar Sarasehan KTNA Jabar 2025 digelar di Desa Parakan Garokgek, Kecamatan Kiarapedes, Purwakarta, pada Kamis (13/11/2025).
Meski tanpa kehadiran Dedi Mulyadi, ribuan petani tetap memadati lokasi sejak pagi.
Mereka datang dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Barat, membawa semangat kebersamaan yang luar biasa.
“Dari kemarin kami menunggu Pak Dedi, tapi kami tetap senang bisa ikut kegiatan ini,” ujar Asep Rahmat, petani asal Cianjur, sambil tersenyum.
Baca Juga: Prabowo Pulihkan Martabat Dua Guru Luwu Utara, Tanda Nyata Kepedulian pada Dunia Pendidikan
Alasan Dedi Mulyadi Batal Hadir
Menurut panitia, Dedi Mulyadi seharusnya menutup acara secara resmi.
Namun, karena ada rapat mendadak di tingkat provinsi, ia tidak bisa meninggalkan agenda tersebut.
Kendati demikian, pesan khusus dari Dedi Mulyadi tetap dibacakan oleh perwakilan panitia di hadapan para peserta.
Dalam pesannya, Dedi mengajak seluruh petani Jawa Barat untuk bersiap menghadapi Pekan Nasional KTNA (Penas KTNA) 2026 di Gorontalo.
“Petani Jawa Barat harus terus berinovasi. Pertanian modern menuntut adaptasi dan kerja sama,” tulis Dedi dalam pesannya.
Semangat Petani Tak Surut
Ketiadaan Dedi Mulyadi justru menjadi momen pembuktian semangat petani.
Mereka tetap mengikuti seluruh rangkaian acara dengan penuh antusiasme — mulai dari temu karya, lomba pertanian, hingga pameran produk unggulan.