Jejak dan Kiprah Panjang KTNA Jawa Barat
KTNA berawal dari Badan Musyawarah Kontak Tani (BAMUKTI) yang berdiri pada 23 September 1971 di Cihea, Jawa Barat.
Sejak 1981, organisasi ini dikenal sebagai KTNA dan secara resmi diformalkan pada tahun 2000.
Hadyanto Purnama, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta, menyebut KTNA telah menjadi mitra penting pemerintah daerah.
Baca Juga: Prabowo Pulihkan Martabat Dua Guru Luwu Utara, Tanda Nyata Kepedulian pada Dunia Pendidikan
“KTNA selalu hadir dalam memperkuat inovasi dan regenerasi petani, termasuk di Purwakarta,” jelasnya.
Dua Hari Penuh Inspirasi dan Gotong Royong
Rangkaian Mimbar Sarasehan KTNA Jabar 2025 berlangsung selama dua hari, 12–13 November, diisi dengan pameran inovasi, lomba pertanian antar-daerah, serta temu karya.
Salah satu usulan menarik datang dari Asep Rahmat Saleh Setiaji (Zaenx) dari KTNA Kiarapedes.
“Kami usulkan agar Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di tiap kecamatan dijadikan pusat layanan terpadu. Petani bisa konsultasi, beli pupuk, benih, dan alat di satu tempat,” katanya.
Para Juara dan Wajah Baru Petani Berprestasi
Ajang ini juga menjadi tempat penghargaan bagi petani dan kelompok tani terbaik. Kabupaten Bogor keluar sebagai Juara Umum, sementara Purwakarta berhasil membawa pulang sejumlah penghargaan, di antaranya:
- Uus Ruhendi – Juara II Penyuluh Pertanian Swadaya Berprestasi
- Lomba Unjuk Tangkas – Juara III
- Temu Karya (Adang) – Juara II
- Gita Nusantara – Juara III
- Pameran Promosi Pertanian – Juara II
Kategori Peternak Cepat Tanggap:
- Juara I – Karmah, Kelompok Maju Saluyu (Desa Cibodas, Bungursari)
- Juara II – Acim, Kelompok Mekarsari (Desa Citalang, Purwakarta)
- Juara III – Ace Sultoni, Kelompok Langlang Buana (Desa Karoya, Tegalwaru)
Baca Juga: Heboh di Mimbar Sarasehan KTNA Jabar 2025: Dedi Mulyadi Batal Hadir, Petani Tetap Kompak!
Menuju Penas KTNA 2026 di Gorontalo
Setelah kesuksesan di Purwakarta, KTNA Jawa Barat kini fokus menatap Pekan Nasional KTNA 2026 di Gorontalo.
Mengusung tema “Te Langi” atau transformasi teknologi, ajang tersebut akan menjadi sarana pertukaran ide dan inovasi antarpetani seluruh Indonesia.
Pesan Dedi Mulyadi yang dibacakan oleh panitia juga menegaskan pentingnya kesiapan petani menghadapi perubahan teknologi.
“Petani Jawa Barat harus siap menjadi pionir pertanian modern,” pesannya.
Artikel Terkait
Teh Zaenx Makmur Siap Ramaikan Stan UMKM Mimbar Sarasehan KTNA Jabar 2025 di Purwakarta
Petani Peserta Mimbar Sarasehan KTNA Jabar 2025 Akan Disuguhi Pertunjukan Air Mancur Taman Sri Baduga Purwakarta
Ribuan Petani Hadir di Mimbar Sarasehan KTNA Jabar 2025 Purwakarta, Dedi Mulyadi Siap Tutup Acara
Dedi Mulyadi Dijadwalkan Hadir di Mimbar Sarasehan KTNA Jabar 2025 Purwakarta, Ribuan Petani Siap Meriahkan
Mimbar Sarasehan KTNA Jabar 2025 di Purwakarta, Ribuan Petani Bakal Tumpah Ruah di Kiarapedes
Petani Purwakarta Gotong Royong Siapkan Mimbar Sarasehan KTNA Jabar 2025, Siap Sambut Tamu dari Seluruh Jawa Barat
Purwakarta Siap Sambut Gubernur Dedi Mulyadi di Mimbar Sarasehan KTNA Jabar 2025, Petani Antusias!
Desa Wisata dan BUMDes di Kiarapedes Siap Sambut Ribuan Petani di Mimbar Sarasehan KTNA Jabar 2025
Heboh di Mimbar Sarasehan KTNA Jabar 2025: Dedi Mulyadi Batal Hadir, Petani Tetap Kompak!
Dedi Mulyadi Batal Hadir di Mimbar Sarasehan KTNA Jabar 2025, Petani Tetap Antusias di Purwakarta