- Pendekatan: Kuantitatif deskriptif dengan alat bantu kuesioner dan observasi lapangan
Pengukuran dilakukan terhadap:
- Sistem manajemen, pengelolaan limbah, dan praktik pakan
- Pengetahuan, motivasi, dan kesiapan peternak
- Infrastruktur peternakan dan dukungan kelembagaan
- Strategi distribusi dan pemasaran
Implikasi dan Harapan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat:
- Memberikan model praktis pengembangan usaha kalkun yang bisa diterapkan langsung di tingkat desa
- Menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam menyusun program pelatihan dan bantuan teknis bagi peternak kalkun
- Menjadi acuan pengembangan peternakan unggas non-konvensional berbasis komunitas dan berkelanjutan
- Dengan hasil akhir berupa peningkatan produksi kalkun secara efisien dan ramah lingkungan, serta peningkatan pendapatan peternak dan daya saing pasar produk kalkun lokal.***
Referensi
- Rasyaf, M., & Amrullah, I.K. (1983). Beternak Kalkun. Penebar Swadaya.
- FAO (2022). Global Turkey Farming Outlook.
- Dotché et al. (2024). Constraints to the Development of Turkey Farming in Southern Benin. World.
- Vermette et al. (2016). Impact of Daylight on Turkey Health. Poultry Science.
- Prastowo et al. (2020). Lice Infestation in Turkeys in Java. Veterinary World.
- Wightman et al. (2022). Gobbling Activity and Weather Effects on Wild Turkeys. Ecology and Evolution.
Artikel Terkait
Implementasi Indikator SDGs 2.4.1 dalam Praktik Pertanian Terpadu di Indonesia
Dampak Sosial Ekonomi Peternakan Domba: Studi Kasus Kelompok Tani Barong Mulya, Desa Pusakamulya, Purwakarta
Model Pengembangan Berkelanjutan dan Kesiapan Peternak Kalkun di Desa Pusakamulya