PURWAKARTA ONLINE - Timnas Indonesia akan kembali berlaga di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kali ini, Bahrain yang jadi lawan di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Setelah kekalahan 1-5 dari Australia, Patrick Kluivert punya pekerjaan rumah besar.
Apakah tetap menyerang?
Atau lebih realistis dengan bertahan?
Baca Juga: Hery Gunardi Jadi Dirut BRI Baru, Lanjutkan Estafet Kepemimpinan setelah Sukses Bangun BSI
Bahrain bukan lawan yang mudah.
Pada pertemuan pertama, mereka mencatatkan 24 tembakan, sedangkan Indonesia hanya lima.
Tekanan dari Bahrain sangat besar.
Namun, strategi bertahan justru hampir membawa kemenangan bagi Indonesia.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Lakukan Pemutihan Pajak Kendaraan, Langkah Nyata Bantu Warga Jabar
Saat itu, Garuda sempat unggul sebelum kebobolan di injury time.
Jika ingin menang, timnas harus lebih efektif dalam serangan.
Serangan balik bisa menjadi senjata utama.
Menyerang itu menarik, tapi bertahan dengan cerdas bisa lebih menguntungkan.
Artikel Terkait
Timnas U-20 Indonesia vs Yaman – Laga Terakhir, Wajib Tebus Kekalahan!
Cedera Kevin Diks di FC Copenhagen, Ancaman Besar bagi Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Sandy Walsh Siap Gantikan Kevin Diks di Timnas Indonesia, Performa Solid di Yokohama Marinos Jadi Modal Utama
Atep Heran, Tak Ada Pemain Persib di Timnas Indonesia
Pemain Persib Tak Dipanggil Timnas, Atep Pertanyakan Keputusan Tersebut!
Legenda Persib, Atep, Menilai Patrick Kluivert Hadapi Tekanan Besar sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia vs Australia – Siapa yang Dipilih Kluivert?
Timnas Indonesia Tantang Australia, Siapa Saja Pemain yang Dipilih Kluivert?
Timnas Australia Tak Remehkan Indonesia, Popovic Waspada!
Timnas Indonesia Kalah 5-1 dari Australia, Presiden Prabowo Tetap Beri Dukungan Penuh