Dimata Refly Jokowi takut kalah pamor dari Anies, Ngabalin langsung geram!

Purwakarta Online - Menanggapi analisis dari Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun soal Jokowi yang takut kalah pamor dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, akhirnya Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin angkat bicara.

Berdasarkan analisis Refly Harun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) takut kalah pamor dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait sholat Ied tahun ini.

Artikel ini telah tayang di HopsID dengan judul 'Refly Harun sebut Jokowi kalah pamor dengan Anies, Ngabalin: Kawan ini sakit hati banget'.

Mengetahui analisis tersebut, Ngabalin tampak geram dan menyatakan bahwa Refly masih sakit hati dengan pemerintahan Jokowi.

"Rupanya kawan ini sakit hati banget," ujarnya melalui akun Twitter pribadi @AliNgabalinNew dilansir Hops.ID pada Kamis, 5 Mei 2022.

Ngabalin lantas mengingatkan Refly bahwa tidak ada yang dapat menghancurkan seorang kecuali pola pikirnya sendiri.

"Ketahuilah wahai sang professor tdk ada yg bisa menghancurkan besi kecuali karatnya, tdk ada yg dpt menghancurkan seseorg kecuali pola pikirnya," tuturnya.

Oleh karena itu, Ngabalin heran karena pakar hukum ternama seperti Refly malah bersumbu pendek atau low mindset.

"Bagaimana mungkin ada pakar hukum seperti kamu bersumbu pendek atau Small and low mindset," pungkasnya.

Dibongkar alasan Jokowi salat Id di Yogyakarta bukan Istiqlal, Refly Harun : Diduga takut kalah pamor dengan yang di JIS digelar Anies Baswedan, Istimewa

Diketahui, baru-baru ini Refly menyoroti langkah Jokowi yang menggelar sholat Ied di Gedung Agung Yogyakarta, ketimbang di Masjid Istiqlal Jakarta.

Sementara, Anies Baswedan menggelar sholat Ied di Jakarta International Stadium (JIS) dan diikuti ribuan jamaah serta tokoh ternama.

Refly mengaku tidak tahu pasti alasan Jokowi lebih memilih Yogyakarta untuk sholat Ied tahun ini.

Sebab biasanya, Presiden selalu melaksanakan sholat Ied berjamaah di Masjid Istiqlal.

Meski begitu, advokat satu ini mengaku memiliki analisis politik tersendiri di balik sikap Jokowi.