Langkah ini diputuskan untuk mempercepat proses evakuasi dan penanganan bagi ribuan warga yang berpotensi terdampak.
“Setiap langkah yang diambil pemerintah bertujuan untuk melindungi masyarakat. Status tanggap darurat ini memastikan kita bisa bergerak cepat, tepat, dan terkoordinasi,” ujar Bupati Indah.
Pemerintah daerah juga menyiapkan posko terpadu untuk memastikan distribusi bantuan berjalan lancar.
178 Pendaki Terjebak di Ranu Kumbolo, Dipastikan dalam Kondisi Aman
Di tengah peningkatan aktivitas Semeru, kabar datang dari kawasan pendakian.
Sebanyak 178 orang dilaporkan terjebak di Ranu Kumbolo.
Data dari Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menyebut, 178 orang itu terdiri dari:
- 137 pendaki
- 1 petugas
- 2 savers
- 7 PPGST
- 15 porter
- 6 anggota tim Kementerian Pariwisata
Kabag TU BB TNBTS, Septi Eka Wardhani, memastikan seluruh pendaki dalam kondisi aman.
Juru Humas BB TNBTS, Endrip Wahyutama, juga memberi penjelasan.
Menurutnya, awan panas bergerak ke arah tenggara–selatan.
Sementara Ranu Kumbolo berada di utara.
Artinya, lokasi pendaki tidak berada di jalur awan panas.
Situasi dikabarkan stabil dan terkendali.
Para pendaki dijadwalkan turun pada Kamis pagi, 20 November 2025 pukul 08.00 WIB melalui jalur Ranupani.
“Kami terus berkoordinasi dengan para pemandu dari PPGST. Hingga saat ini kondisi pengunjung aman,” kata Endrip.