Bahan peledak yang tidak meledak telah diamankan untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.
Meski belum dijelaskan jenis peledaknya, Polri memastikan barang bukti sudah berada di tangan penyidik.
Kapolri Dalami Motif dan Dugaan Paparan Medsos
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengonfirmasi bahwa pelaku adalah siswa aktif SMAN 72 Jakarta.
Polisi kini menelusuri kemungkinan pelaku terpapar konten ekstrem di media sosial.
“Itu bagian yang sedang kami dalami, apakah pelaku ikut paham tertentu atau terpengaruh konten di media sosial,” kata Sigit, Sabtu (8/11/2025).
Selain itu, penyidik juga memeriksa latar belakang pribadi pelaku, termasuk dugaan adanya perundungan di sekolah yang memicu aksinya.
“Itu menjadi salah satu informasi yang kami kumpulkan untuk mengungkap motif secara utuh,” jelas Kapolri.
Penyidik turut memeriksa keluarga dan aktivitas media sosial pelaku untuk mendapatkan gambaran lebih lengkap.
“Yang jelas, kondisi pelaku berangsur membaik setelah menjalani perawatan intensif. Hal ini akan memudahkan proses pemeriksaan selanjutnya,” pungkas Sigit.
Baca Juga: BPK Temukan Penyimpangan Dana BOS di 10 SMPN Purwakarta, Nilai Kerugian Capai Rp2,2 Miliar
Sekolah Kembali Aktif secara Daring
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memastikan aktivitas belajar di SMAN 72 Jakarta sudah kembali dimulai pada Senin (10/11/2025) secara daring.
Metode ini dilakukan sambil menunggu hasil evaluasi untuk kembali ke pembelajaran tatap muka pada 17 November mendatang.
Insiden tragis di SMAN 72 Jakarta kini terus diselidiki aparat.
Publik berharap, kejadian ini bisa menjadi pelajaran penting bagi semua pihak tentang pentingnya edukasi digital dan deteksi dini terhadap potensi paparan radikal di kalangan pelajar.***