news

Cuaca Panas di Indonesia Mulai Menurun, Suhu Ekstrem 38°C Perlahan Reda

Sabtu, 18 Oktober 2025 | 14:23 WIB
Penjelasan BMKG mengenai suhu ekstrem di Sumsel yang mencapai 35 derajat sehingga dikeluhkan masyarakat. (Wahyu Kurniawan/Ayopalembang.com)

Purwakarta Online - Cuaca panas ekstrem yang melanda berbagai daerah di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, dalam keterangan resminya pada Sabtu (18/10/2025).

Menurut Andri, hasil pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan suhu udara maksimum yang sempat mencapai 37 hingga 38 derajat Celsius kini mulai berangsur turun di sejumlah wilayah.

Hal ini disebabkan oleh tidak adanya tutupan awan yang dapat mengurangi paparan sinar matahari. Penyebabnya karena pasokan massa udara minim akibat menguatnya monsun Australia,” ujarnya saat diwawancara RRI Pro 3.

Andri menjelaskan, secara umum suhu maksimum di Indonesia berkisar 37-38 derajat Celsius.

Namun, karena faktor kelembapan udara yang tinggi, suhu tersebut terasa lebih panas hingga menyerupai 40 derajat Celsius.

Meski begitu, BMKG menegaskan bahwa fenomena panas tinggi yang dirasakan masyarakat bukan termasuk gelombang panas (heatwave).

“Ini murni karena minimnya tutupan awan di wilayah Indonesia, ditambah posisi matahari yang sedang bergeser mendekati khatulistiwa,” kata Andri.

Baca Juga: BMKG: Musim Hujan Diprediksi Mulai Awal November 2025, Cuaca Panas Segera Reda

Masyarakat Diminta Waspada Sinar UV Tinggi

BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap paparan sinar ultraviolet (UV) yang masih berada pada kategori tinggi hingga sangat tinggi di sejumlah wilayah.

Sinar UV merupakan radiasi elektromagnetik dari matahari yang tak terlihat mata manusia.

Ada tiga jenis utama, yakni UVA, UVB, dan UVC.

Meskipun membantu pembentukan vitamin D, paparan berlebihan dapat menyebabkan kerusakan kulit, penuaan dini, hingga kanker kulit.

“Gunakan tabir surya, topi, atau pakaian tertutup saat beraktivitas di luar ruangan,” imbau Andri.

Halaman:

Tags

Terkini