Ketakutan Warga Miskin
Kebijakan ini menimbulkan rasa khawatir mendalam. Bagi pedagang kecil seperti tukang gorengan atau warung makan, LPG 3 kg adalah “urat nadi” usaha.
“Kalau nggak ada pengecer, saya harus beli jauh ke pangkalan. Biaya transportasi nambah, dagangan jadi rugi. Mau naikkan harga, nanti pelanggan kabur,” kata Ujang, pedagang gorengan.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus Rabu 27 Agustus 2025: Keuangan Stabil, Cinta Butuh Kesabaran
Risiko Sosial
Dengan kondisi ini, masyarakat miskin khawatir aturan baru justru akan menciptakan masalah baru:
- Akses sulit karena pangkalan terbatas.
- Harga bisa melonjak akibat biaya tambahan.
- Usaha kecil terancam mati karena ongkos produksi naik.
Jika pemerintah tidak menyiapkan sistem yang matang, bukan hanya orang kaya yang dilarang beli gas melon, tapi justru rakyat miskin yang akan paling menderita.***