“Kami tidak main-main. Ini bukan kegiatan simbolik, tapi serius dan menyeluruh. Targetnya, kita pecahkan rekor nasional!” tegasnya.
Hal senada disampaikan Kasi Kesra Desa Sumbersari, Jenal Aripin.
Ia menyebut bahwa seluruh jalur jalan, dari Kiarapayung hingga Desa Gardu, dibersihkan habis.
“Semua bergerak dan bertanggung jawab atas wilayah masing-masing,” kata Jenal.
Ngosrek: Gerakan Fisik, Spiritual, dan Kultural
Gerakan Ngosrek yang digagas Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein (Om Zein), telah menjelma jadi budaya baru.
Awalnya hanya lingkup pemerintah, kini menyebar ke seluruh sekolah, lembaga, hingga masyarakat desa.
Dalam bahasa Sunda, "ngosrek" berarti membersihkan secara menyeluruh.
Namun di Purwakarta, Ngosrek menjadi simbol gotong royong, keikhlasan, dan kepedulian sosial.
Gerakan ini bukan hanya membersihkan sampah, tapi juga menyapu ego sektoral, menyeka perbedaan, dan menyatukan masyarakat dalam semangat kolaboratif.
Layak Jadi Program Nasional
Melihat dampaknya yang luar biasa, Ngosrek pantas dijadikan Gerakan Nasional Cinta Lingkungan berbasis kearifan lokal.
Nilai-nilai yang terkandung mampu membangkitkan kesadaran kolektif dari akar rumput.
Beberapa manfaat strategis jika Ngosrek diadopsi nasional:
- Meningkatkan kesadaran lingkungan sejak usia dini.
- Menghidupkan kembali semangat kebersamaan yang mulai luntur.
- Mengurangi sampah dan mencegah bencana ekologis.
Desa Kiarapedes telah membuktikan bahwa bersih-bersih bukan sekadar aktivitas fisik, tapi juga gerakan hati dan budaya.