PURWAKARTA ONLINE – Kesuksesan ekspor jagung Indonesia ke Malaysia membawa kabar baik bagi petani lokal.
Di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, panen raya jagung yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto pada Kamis (5/6/2025) menunjukkan hasil luar biasa.
Produktivitas lahan jagung meningkat drastis dari hanya 2 ton menjadi 9,3 ton per hektare.
Tak hanya itu, pendapatan petani pun melonjak dari Rp500 ribu menjadi Rp4 juta per bulan.
Baca Juga: Profil Wirda Mansur: Hafizah, Influencer, dan Pebisnis Muda Inspiratif
Kenaikan ini dimungkinkan berkat penggunaan benih unggul Hibrida P27 dan pupuk Migo Presisi Bayangkara, hasil riset yang dikembangkan oleh Polda Kalbar.
Keberhasilan ini memperkuat komitmen pemerintah dalam membangun ketahanan pangan nasional dan menyejahterakan petani.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa pencapaian ini akan menjadi batu loncatan menuju swasembada dan ekspor pangan.
Data nasional menunjukkan bahwa produksi jagung Indonesia telah mencapai 9,03 juta ton pada kuartal pertama 2025, naik 48,47% dibanding tahun lalu.
Baca Juga: Hari Lingkungan Hidup Sedunia, BRI Tegaskan Komitmen Jaga Ekosistem Lewat Program BRI Menanam
Dengan tren ini, Indonesia ditargetkan bebas impor jagung pada 2026, bahkan berpotensi menjadi pengekspor utama jagung dunia.
“Ini bukti nyata bahwa kita bisa berdiri di atas kaki sendiri,” tutup Presiden Prabowo dengan optimisme tinggi.***