Purwakarta Online - Dalam sebuah pernyataan mengejutkan, Irma, salah satu pimpinan Partai Nasdem, menyerukan perubahan radikal dalam pemandangan politik Indonesia.
Dalam pidatonya yang dihadirkan di hadapan publik, Irma tidak ragu-ragu menegaskan bahwa kesalahan tidak semuanya ada pada Jokowi, tetapi juga terdapat pada seluruh elemen politik di Indonesia.
"Saya sebagai orang partai politik, saya sebagai salah satu pimpinan dinas yang saya bilang partai politik yang paling salah yang meng-endorse si Samsul, siapa partai politik lah yang mengendorse Samsul itu kan partai politik bapaknya senang-senang aja di-endorse terus," tegas Irma.
Irma juga menyoroti perilaku beberapa partai politik yang cenderung memanfaatkan isu-isu politik untuk kepentingan pribadi.
Baca Juga: Manchester United Bersiap Hadapi Everton di Piala FA Setelah Dua Kekalahan Beruntun
"Misalnya bilang Jokowi pengkhianat menghianati PDIP lah. Kalau memang mau membenahi, ya membenahi efisiensi ini tak perlu ribut-ribut pak Jokowi enggak lagi bersama dengan PDIP nggak perlu cuek aja kenapa Jokowi minggat dari PDIP kan itu adik-adikku," imbuhnya.
Dalam konteks pembenahan politik, Irma juga menyerukan agar fokus utama adalah untuk rakyat, bukan untuk kepentingan partai politik atau kekuasaan semata.
"Dan jangan mau juga yang mahasiswa hari ini ditantang-tantangin untuk turun ke jalan kemudian jadi korban, jangan mau belalah harkat martabat rakyat anda semua," tandasnya.
Menyikapi peran pemerintah, Irma menyoroti kebutuhan akan keseimbangan antara kekuasaan absolut dan keberadaan oposisi yang kuat.
Baca Juga: Prabowo Subianto Rencanakan Ekspor Pangan Indonesia dalam 4 Tahun ke Depan
"Pemerintah yang absolut terlalu absolut, dia pasti ditaruh. Maka kemudian harus ada komposisi, harus ada wajib kamu nggak ada oposisi. Pemerintah menjadi diktator maka harus ada oposisi," paparnya.
Namun, Irma juga mengkritik kinerja oposisi saat ini yang dinilainya kurang efektif dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.
"Tapi apa yang terjadi oposisi di Indonesia ini banci semua. Kenapa saya bilang banci? Orang masih melempar batu sembunyi tangan, kok masih ngemis-ngemis kok dari pemerintah banci," ujarnya.
Pernyataan Irma ini mengundang beragam tanggapan dari masyarakat.