PurwakartaOnline.com - Musim kemarau tahun ini menyisakan jejak panas yang tak kunjung surut. Bagaimana cuaca di masa depan? Bagaimana prediksi musim hujan yang seharusnya segera tiba?
Mari kita telaah hasil riset terbaru dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang dilakukan oleh Pusat Iklim dan Atmosfer terkait fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) Positif.
Cuaca panas yang telah berlarut-larut diperkirakan akan berlanjut dalam beberapa waktu ke depan.
Ini disebabkan oleh masih kuatnya pengaruh dua fenomena iklim, yaitu El Nino dan IOD Positif.
Kedua fenomena ini telah menciptakan kondisi cuaca cerah tanpa awan, atau yang dikenal sebagai "clear sky."
Baca Juga: Misteri Nama Anak Prabu Siliwangi: Kisah Dewi Rara Santang dan Jejaknya di Nusantara
Sebagai negara yang terletak di kawasan tropis, Indonesia selalu berhadapan dengan perubahan iklim yang signifikan.
Saat ini, kita sedang berada di bawah pengaruh kuat El Nino dan IOD positif.
Dampaknya terasa dalam bentuk kemarau ekstrem dengan suhu yang semakin panas dan kurangnya hujan.
Peneliti Klimatologi Pusat Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Yulihastin, menjelaskan bahwa hingga saat ini belum terlihat tanda-tanda penurunan intensitas El Nino dan IOD positif di Indonesia.
Indeks El Nino bahkan menguat menjadi plus 1,42, sedangkan IOD positif mencapai plus 1,85.
Baca Juga: Memilih Atap Fiber Semen Berkualitas Tinggi untuk Bangunan Anda
Efek dari fenomena ini sangat nyata, terutama dalam hal penundaan awal musim hujan di pulau Jawa.
Erma menjelaskan bahwa berdasarkan kajian, El Nino dan IOD positif menyebabkan penundaan musim hujan sekitar 2 hingga 3 dasarian, yang setara dengan periode 10 hari.