Trump Siap Perluas Pencabutan Kewarganegaraan, Warga Naturalisasi Amerika Mulai Waspada

photo author
- Kamis, 18 Desember 2025 | 17:10 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berbicara kepada awak media di Gedung Putih di Washington DC, AS, pada 30 September 2025. (Xinhua/Hu Yousong)
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berbicara kepada awak media di Gedung Putih di Washington DC, AS, pada 30 September 2025. (Xinhua/Hu Yousong)

PURWAKARTA ONLINE - Trump dilaporkan memperluas kebijakan pencabutan kewarganegaraan warga Amerika yang dinaturalisasi. Simak fakta, dampak, dan langkah bijaknya.

Isu imigrasi kembali memanas di Amerika Serikat. Kali ini, sorotan tertuju pada laporan terbaru yang menyebut pemerintahan Donald Trump tengah menyiapkan langkah lebih agresif untuk mencabut kewarganegaraan warga Amerika yang dinaturalisasi.

Kebijakan ini tidak hanya menyasar pendatang ilegal, tetapi juga mereka yang telah lama hidup dan diakui secara hukum sebagai warga negara AS.

Laporan ini mencuat setelah The New York Times mengungkap pedoman internal yang menunjukkan bahwa kantor lapangan US Citizenship and Immigration Services (USCIS) diminta menyiapkan 100 hingga 200 kasus pencabutan kewarganegaraan setiap bulan untuk diajukan ke Departemen Kehakiman pada tahun fiskal 2026, yang dimulai Oktober 2025.

Baca Juga: Resbob Jadi Tersangka, Polisi Ungkap Motif Ujaran Kebencian: Demi Saweran dan Viral di Media Sosial

Pencabutan kewarganegaraan adalah proses hukum yang memungkinkan pemerintah AS menarik kembali status warga negara dari seseorang yang sebelumnya memperoleh kewarganegaraan melalui naturalisasi.

Menurut Forum Imigrasi Nasional, proses ini hanya bisa dilakukan lewat perintah pengadilan, baik secara perdata maupun pidana, dan biasanya terkait penipuan atau keterangan palsu dalam proses naturalisasi.

Artinya, tidak semua warga naturalisasi otomatis terancam. Namun, perubahan pendekatan pemerintah membuat banyak pihak merasa khawatir.

Dalam dokumen prioritas USCIS, pencabutan kewarganegaraan kembali ditegaskan sebagai agenda utama. Bahkan sebelumnya, Departemen Kehakiman AS telah menyatakan hal serupa.

Baca Juga: Inilah 4 Saham yang Menghasilkan Uang Setiap Kali Anda Klik Beli, Mesin Sunyi Pasar Modal India

Kondisi ini memicu peringatan dari para aktivis imigrasi yang menilai bahwa kesalahan administratif kecil di masa lalu bisa saja menjadi celah hukum di kemudian hari.

Matthew J. Tragesser, juru bicara USCIS, menegaskan bahwa fokus utama pemerintah adalah individu yang berbohong atau memberikan informasi palsu saat proses naturalisasi.

Ia menyebut langkah ini sebagai upaya mengembalikan integritas sistem imigrasi Amerika. Namun, tidak semua pihak sepakat.

Mantan pejabat USCIS, Sarah Pierce, mengingatkan bahwa penerapan target angka bulanan berisiko mempolitisasi pencabutan kewarganegaraan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X