Dinas Pendidikan Tangsel juga disebut telah berkoordinasi dengan KPAI.
Pilar memastikan sosialisasi anti-bullying akan diperketat pasca kasus ini.
“Dinas Pendidikan rutin melakukan sosialisasi, tapi kasus ini menjadi evaluasi serius bagi kami,” tambahnya.
Dugaan Pemukulan di Kepala Jadi Pemicu Kritikalnya Kondisi Korban
Sebelumnya, MH dilaporkan mengalami dugaan pemukulan oleh teman sebangkunya di sekolah.
Pukulan diduga mengenai bagian belakang kepala, yang memicu kondisi korban terus memburuk.
Kuasa hukum keluarga, Alvian Adji Nugroho, menyebut tidak ada riwayat penyakit bawaan pada diri MH.
Ia menegaskan kondisi memburuk terjadi setelah dugaan pemukulan itu.
Baca Juga: Warga Pesanggaran Demo Tolak Tambang Emas PT BSI: “Kalian Keruk Gunung, Kami yang Tertimbun Derita”
“Tidak ada riwayat sakit. Kondisi mulai menurun pasca pemukulan di bagian belakang kepala,” ujar Alvian.
Ia juga memastikan bahwa laporan resmi terkait kasus ini telah dibuat oleh KPAI.
Kasus Jadi Sorotan Nasional, Publik Minta Penanganan Tegas Anti-Bullying
Kematian siswa SMPN 19 Tangsel ini memicu gelombang keprihatinan.
Publik menuntut langkah tegas dari pihak sekolah, pemerintah, dan kepolisian agar kasus serupa tak terulang.
Perundungan di sekolah kembali menjadi perhatian nasional, mengingat kasus seperti ini terus berulang dari tahun ke tahun.
Para pemerhati anak menilai kasus MH menjadi pengingat bahwa pendidikan tidak hanya soal akademik, tetapi juga keselamatan serta kesehatan mental siswa.