“Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketawakalan. Mari kita kirimkan Al-Fatihah,” tambahnya.
Dikenang Sebagai Perempuan Hebat
Bagi Saepul Bahri Binzein, kepergian sang istri adalah kehilangan besar yang tak tergantikan.
Ia mengenang almarhumah sebagai perempuan hebat yang selalu setia mendampinginya dalam suka dan duka.
“Beliau wanita yang hebat. Wanita yang teruji dalam kepemimpinan kita. Setiap hari, setiap detiknya merupakan pesan tersendiri,” ujar Binzein di rumah duka.
Meski sakit, almarhumah tetap menunjukkan ketegaran hingga akhir hayatnya.
Bahkan, ia meninggalkan pesan dan wasiat agar tradisi tadarus setiap Ramadan di Purwakarta — yang telah berlangsung selama 12 tahun — terus dilanjutkan.
Wasiat tersebut menjadi bukti bahwa almarhumah tak hanya meninggalkan kenangan, tapi juga nilai-nilai kebaikan bagi masyarakat Purwakarta.
Pengingat Akan Kepastian Hidup
Di tengah kesedihan, Binzein menyampaikan pesan penuh makna tentang kefanaan hidup.
“Hari ini mungkin istri saya. Besok mungkin anak saya, saya, atau tetangga. Semua itu sebentar saja. Kita lahir lalu akan meninggal dunia,” ungkapnya dengan nada haru.
Kepergian Dini Yuliani menjadi pengingat bahwa setiap manusia pada akhirnya akan kembali kepada Sang Pencipta.
Semoga almarhumah husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan serta kesabaran.
Innalillahi wa inna ilaihi raji’un.
Selamat jalan, Bu Dini. Jasamu akan selalu dikenang masyarakat Purwakarta.****
Artikel Terkait
Innalillahi, Istri Bupati Purwakarta Hj. Diny Yuliani Tutup Usia! Doa Mengalir dari Gubernur Dedi Mulyadi hingga Warga