Indonesia-Bangladesh Perkuat Kemitraan Energi: Batu Bara, SDM, hingga Energi Terbarukan

photo author
- Senin, 25 Agustus 2025 | 11:00 WIB
Foto Ilustrasi - Indonesia dan Bangladesh memperkuat kerja sama energi. ((Freepik/freepik))
Foto Ilustrasi - Indonesia dan Bangladesh memperkuat kerja sama energi. ((Freepik/freepik))

Hingga pertengahan 2025, kapasitas pembangkit listrik nasional Indonesia telah mencapai 105 GW, dengan porsi 15 persen energi terbarukan.

Angka ini menunjukkan kesiapan Indonesia berbagi pengalaman dalam diversifikasi energi.

Selain itu, pertemuan juga membuka peluang kolaborasi di bidang infrastruktur energi, pembangkit listrik baru, proyek minyak dan gas bumi, hingga energi terbarukan.

"Melalui sinergi kedua negara, kita dapat memastikan ketahanan energi, sekaligus mendorong keberlanjutan," tambah Dadan.

Baca Juga: Misteri Amalia Mutya: Viral di TikTok, Tapi Akun Aslinya Malah Menghilang!

Visi Energi Terbarukan 

Bangladesh sendiri tengah agresif memperluas energi bersih. Negara tersebut telah mengadopsi Renewable Energy Policy 2025 dengan target 20 persen energi terbarukan pada 2030 dan 30 persen pada 2040.

Farzana Mamtaz, Secretary of Power Division of Bangladesh, menegaskan pentingnya kerja sama ini.

"Permintaan energi kami terus meningkat, yang membutuhkan inovasi dalam negeri dan kemitraan internasional yang lebih kuat. Dalam konteks ini, Indonesia berdiri sebagai mitra, negara yang kaya akan sumber daya energi dan keahlian teknologi, serta sahabat terpercaya di Asia," ujarnya.

Saat ini, Bangladesh tengah mengembangkan proyek PLTS atap dan pembangkit angin pesisir.

Mamtaz menilai pengalaman Indonesia akan sangat membantu dalam mempercepat pencapaian target tersebut.

Baca Juga: Lisa Mariana Tolak Minta Maaf, Tantang Ridwan Kamil Tes DNA Ulang di Singapura

Sinergi Energi Asia

Pertemuan perdana komite bersama ini menegaskan arah baru dalam hubungan Indonesia-Bangladesh: dari sekadar mitra dagang menjadi mitra strategis energi.

Dengan fokus pada pasokan energi, pembangunan SDM, dan transisi energi bersih, kedua negara diharapkan mampu memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di kawasan Asia.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X