Kades Pusakamulya Hj. Nunung Rahayu Hadiri Musyawarah Pemilihan Ketua LMDH Giri Pusaka, Dua Kandidat Siap Bertarung!

PURWAKARTA ONLINE, Kiarapedes – Kepala Desa Pusakamulya, Hj. Nunung Rahayu, hadir dalam musyawarah pemilihan ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Giri Pusaka yang digelar pada Jum'at, 14 Februari 2025.

Acara yang berlangsung di Aula Pasir Langlang Panyawangan, Wisata Ujung Aspal, Desa Pusakamulya, ini menjadi momen penting bagi warga setempat.  

LMDH Giri Pusaka merupakan lembaga strategis yang menggerakkan perekonomian desa melalui budidaya kopi dan pengembangan wisata.

Ratusan warga desa terlibat aktif dalam lembaga ini, menjadikan pemilihan ketua baru sebagai agenda yang dinantikan.  

Dua kandidat yang telah ditetapkan untuk memperebutkan posisi ketua adalah Dede Warsid dari KTH Giri Mulya, Pasirmuncang, dan Saepudin dari KTH Tani Mulya, Parakanceuri.

Keduanya diharapkan mampu membawa terobosan baru dalam pengelolaan hutan dan wisata di Desa Pusakamulya.  

Menurut Ketua Panitia, Agus Rusdiansyah Fauzi, mekanisme pemilihan telah diatur sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga LMDH.

"Pemilihan ini dilakukan secara demokratis dan transparan, dengan perwakilan anggota dari kelompok tani hutan (KTH) sebagai penentu suara," jelas Agus.  

Musyawarah ini juga dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk perwakilan Perum Perhutani, BPD, serta jajaran pengurus dan KTH di bawah naungan LMDH Giri Pusaka, seperti KTH Pusaka Tani, KTH Giri Mulya, KTH Wisata, dan KTH Tani Mulya.  

Setelah pemilihan ketua, susunan pengurus baru akan dibentuk oleh ketua terpilih bersama tim formatur.

Hal ini menandakan babak baru dalam pengelolaan hutan pangkuan desa, yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan warga Desa Pusakamulya.  

Kehadiran Kades Hj. Nunung Rahayu dalam musyawarah ini menunjukkan dukungan penuh pemerintah desa terhadap LMDH Giri Pusaka.

"Kami berharap pemilihan ini dapat menghasilkan pemimpin yang mampu membawa kemajuan bagi desa kita," ujar Hj. Nunung Rahayu.  

Dengan antusiasme tinggi dari seluruh pihak, musyawarah ini tidak hanya menjadi ajang demokrasi, tetapi juga bukti nyata partisipasi aktif masyarakat dalam membangun desa.