Hasto Kristiyanto Jadi Tersangka KPK: Pukulan Berat untuk PDIP di Tengah Gejolak Politik

photo author
- Sabtu, 28 Desember 2024 | 10:30 WIB
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (dok instagram PDI Perjuangan)
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (dok instagram PDI Perjuangan)

PURWAKARTA ONLINE - Penetapan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam dua kasus berbeda mengguncang kancah politik nasional.

Hasto ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap caleg PDIP Harun Masiku terhadap Komisioner KPU 2017-2022 Wahyu Setiawan, serta kasus perintangan penyidikan yang diduga melibatkan perintahnya untuk membantu pelarian Harun dan merusak barang bukti.

Kabar ini datang hanya setahun setelah kekalahan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dari Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming dalam Pilpres 2024.

Mahfud, yang sempat diusung PDIP sebagai cawapres, memilih bersikap netral. “Saya nggak punya pandangan. Itu wewenang KPK, wewenang penegak hukum. Biar dipertanggungjawabkan secara hukum,” ujarnya di Jakarta.

Baca Juga: Tiga Hari Hilang di Gunung Agung, Begini Nasib Dua Pendaki yang Tersesat

Namun, komentar Hasto yang menyebut bahwa proses hukum ini sebagai bentuk intimidasi terhadap PDIP menuai pro dan kontra.

“Kami tidak akan pernah menyerah, baik melalui intimidasi formal maupun nonformal,” ujar Hasto dalam pernyataan video.

Di tengah gejolak ini, nama-nama pengganti Hasto mulai bermunculan. Pengamat politik Karyono Wibowo menyebut Bambang Wuryanto dan Ahmad Basarah sebagai kandidat kuat.

Kedua tokoh ini dinilai memiliki kemampuan organisasi mumpuni dan pola komunikasi strategis yang dibutuhkan PDIP untuk menghadapi tantangan politik.

Baca Juga: Liburan Asri di Ujung Aspal! Destinasi Wisata Alam yang Memikat di Purwakarta

“PDIP butuh sekjen visioner, negarawan, dan lentur dalam berkomunikasi tanpa kehilangan prinsip partai. Nama Utut Adianto juga layak dipertimbangkan sebagai alternatif,” tambah Karyono.

Pukulan politik ini menjadi momen kritis bagi PDIP untuk menentukan arah kepemimpinan dan strategi mereka di tengah tekanan publik dan oposisi yang kian menguat.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X