Festival Hadjat Tani Kopi di Wisata Ujung Aspal Pasir Langlang Panyawangan Purwakarta: Dorong Ekosistem Dan Kreativitas Petani Kopi

photo author
- Minggu, 15 September 2024 | 15:12 WIB
Kabid Perkebunan dan Hortikultura Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kabupaten Purwakarta, Kurnia Prawira Saputra, SP, M.Tr.A.P., dalam acara Hadjat Tani Kopi di Wisata Ujung Aspal, Pasir Langlang Panyawangan, Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta. Sabtu (14/9/2024). (KTH Barong Mulya/Bedi Ahmad Zubaedi)
Kabid Perkebunan dan Hortikultura Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kabupaten Purwakarta, Kurnia Prawira Saputra, SP, M.Tr.A.P., dalam acara Hadjat Tani Kopi di Wisata Ujung Aspal, Pasir Langlang Panyawangan, Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta. Sabtu (14/9/2024). (KTH Barong Mulya/Bedi Ahmad Zubaedi)

PURWANTO ONLINE - 14 September 2024, Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, menjadi tuan rumah acara Hadjat Tani Kopi.

Acara ini digelar di ujung aspal Desa Pusakamulya, dan menjadi momentum penting dalam mendorong pengembangan ekosistem kopi lokal.

Salah satu isu utama yang diangkat dalam acara ini adalah masalah produksi kopi yang dinilai masih kurang.

Baca Juga: Hadjat Tani Kopi: Wadah Aspirasi dan Syukur Petani Kopi Purwakarta

Menurut para peserta, ekosistem kopi di Purwakarta belum berjalan dengan optimal.

Oleh karena itu, acara ini tidak hanya fokus pada aspek hilir seperti pemasaran, tetapi juga upaya peningkatan kreativitas di tingkat hulu.

"Kami berencana mengadakan klinik desain untuk membantu petani memahami cara pengemasan kopi yang sesuai dengan kebutuhan pasar, baik untuk cafe-cafe maupun pasar yang lebih luas," ujar salah satu penggagas acara.

Klinik desain ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah kopi Purwakarta agar lebih diterima, tidak hanya di pasar lokal tetapi juga di pasar internasional.

Baca Juga: Hadjat Tani Kopi di Mata Dispangtan Purwakarta, Wawancara Eksklusif dengan Kurnia Prawira Saputra

Selain itu, telah ada kerja sama dengan 12 industri, termasuk Koperasi Petani Kopi (KPK), dalam mendorong produk kopi lokal agar semakin dikenal.

“Saya sendiri juga pedagang kopi di Bogor, teman-teman dari Jakarta yang mampir ke Bungursari pasti beli kopi Purwakarta.

Kopi Amerika dan Arabika Purwakarta mulai dikenal, namun kita masih perlu mendorong regulasi dan pengemasan yang baik,” tambahnya.

Festival kopi ini diharapkan menjadi tonggak awal bagi festival-festival kopi yang lebih sukses di masa mendatang.

Keberanian dan kekompakan komunitas petani dan pemangku kepentingan dinilai sebagai kunci sukses acara serupa di masa depan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Adi Mulyadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X