Tolak Gibran Jadi Cawapres Prabowo, PAN Dukung Erick Thohir!

Elite Gerindra tampak terbuka terhadap usulan-usulan tersebut.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, bahkan menyebut Gibran sebagai "opsi yang paling penting" dalam bursa cawapres Prabowo.

Prabowo sendiri menyatakan bahwa kursi cawapres akan dibahas bersama rekan koalisi, tetapi aspirasi rakyat menjadi patokan utama.

Baca Juga: Mudahnya Mendaftar Kartu Prakerja Gelombang 62: Peluang Terbaik untuk Pengembangan Karir Anda

Namun, di tengah gejolak ini, partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju tampaknya belum begitu antusias terhadap Gibran.

Partai Golkar masih mengusung nama Airlangga Hartarto sebagai calon cawapres Prabowo, dan mereka juga masih menunggu putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai penurunan syarat usia cawapres menjadi 35 tahun.

PAN, sebaliknya, justru lebih tegas menolak usulan Gibran sebagai cawapres Prabowo.

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyebut partainya masih mendukung Erick Thohir untuk mendampingi Prabowo.

Namun, mengapa Gerindra sangat gigih memasangkan Prabowo dengan Gibran?

Baca Juga: Skandal Korupsi Gerobak UMKM 2018-2019: Miliaran Rupiah Disita, Penyelidikan Masih Berlanjut

Menurut analis politik Pangi Syarwi Chaniago, langkah ini dilatarbelakangi oleh upaya Gerindra untuk memastikan dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ia yakin Jokowi akan sepenuhnya mendukung Prabowo jika anaknya, Gibran, menjadi cawapres.

Menurut Pangi, Jokowi tidak akan mungkin "mendua" dan akan memberikan dukungan penuh kepada Prabowo jika Gibran menjadi cawapres.

Ia berpendapat bahwa Gerindra mungkin merasa perlu memastikan posisi Gibran sebagai cawapres Prabowo agar Jokowi tidak bermain dua kaki di tengah situasi politik yang kompleks.

Faktor simbol Jokowi dalam Gibran tampaknya mengalahkan pertimbangan rasional.