11 Pabrik Teh di Purwakarta Bangkrut Gara-gara Covid-19: Wawancara Ekslusif Bersama Haji Zaenx!

Hasil wawancara ekslusif dengan Haji Zaenx tentang Dampak Covid-19: 11 pabrik teh di Purwakarta bangkrut. Petani dan buruh tani terdampak. Dukungan dibutuhkan untuk pemulihan ekonomi.

PURWAKARTA ONLINE - Dampak pandemi Covid-19 terhadap berbagai sektor ekonomi terus terasa, termasuk industri teh di Kabupaten Purwakarta. 

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu pengelola pabrik teh di daerah ini, Asep Rahmat Saleh Setiaji alias Zaenx, terungkap bahwa sebanyak 11 pabrik teh di Purwakarta terpaksa tutup akibat Covid-19. 

Situasi yang mengkhawatirkan juga melanda pabrik milik Zaenx sendiri, yang masih bertahan namun harus menanggung beban utang yang sangat besar.

Untuk dapat melanjutkan usahanya, Zaenx terpaksa menjual aset berupa tanah.

Keputusan sulit ini diambil agar pabrik tehnya tetap beroperasi dan memberikan mata pencaharian bagi petani teh di kampungnya. 

Zaenx menyadari bahwa petani teh rakyat sangat bergantung pada hasil panennya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Salah satu momen paling sulit yang dialami Zaenx adalah saat penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Selama PSBB, Zaenx tidak bisa menjual produk teh keluar, sementara pembeli yang biasanya datang ke pabriknya terhambat. 

Ini menjadi pukulan berat bagi pabrik tehnya dan juga bagi para petani teh yang mengandalkan penjualan pucuk teh mereka.

Meskipun dalam kesulitan, Zaenx tetap berusaha untuk mengolah teh karena ia tidak mungkin menolak bahan baku pucuk teh dari petani. 

Bagi petani teh rakyat, tanaman teh merupakan penopang utama dalam mencari nafkah. 

"Petani makan sekeluarga dari teh, tidak bisa ditolak. Anak-anak mereka juga mengenyam pendidikan dari hasil penjualan pucuk teh," ungkap Zaenx kepada Purwakarta Online pada Sabtu (17/6/2023).

Tidak hanya petani, ada juga buruh petik teh dan buruh tani lainnya yang bergantung pada sektor perkebunan teh.