Kehancuran Bisnis Lokal 2025? Julio Ekspor Ungkap 3 Akar Masalah Ekonomi Indonesia yang Bikin Merinding

Padahal pabrik Indonesia nggak kecil-kecil amat, tapi biaya operasional tinggi, pajak banyak, ongkos kirim mahal, "Ujung-ujungnya harga jual ke konsumen juga tinggi."

3. Inflasi dan Suku Bunga: Modal Usaha Semakin ‘Mahal’

Masalah ketiga yang dibeberkan Julio adalah inflasi dan kenaikan suku bunga.

Kalau inflasi naik, otomatis suku bunga ikut naik. Artinya, biaya pinjam uang buat modal usaha jadi lebih mahal.

UMKM pun jadi mikir dua kali buat ambil kredit ke bank. Meski pemerintah mendorong perbankan bantu pembiayaan UMKM, kalau bunganya tinggi, siapa yang berani ambil?

Akhirnya banyak pelaku usaha kecil mengandalkan modal seadanya dari kantong sendiri. Produksi pun terbatas, barang sedikit, dan harga jadi lebih mahal.

Baca Juga: Perbanyakan Tanaman, Kunci Mandiri Bibit Unggul bagi Petani Purwakarta

“Kalau produksi sedikit, otomatis barang langka. Harga naik. Masyarakat makin berat, UMKM makin lesu,” jelas Julio.

Catatan: Waspada, tapi Jangan Pesimis

Kalau dengar prediksi Julio, memang terdengar menyeramkan. Tapi buat kita yang di lapangan, terutama pelaku UMKM ini bukan alasan untuk menyerah.

Justru ini saatnya beradaptasi.

• Manfaatkan teknologi digital, belajar jualan online.
• Kolaborasi antar pelaku usaha lokal, bikin rantai pasok sendiri.
• Gunakan bahan baku lokal biar biaya bisa ditekan.

Ekonomi memang sedang goyah, tapi masa depan tetap milik mereka yang mau belajar dan berjuang.

Video “Kehancuran Bisnis Lokal 2025” dari Julio Ekspor ini bisa jadi peringatan dini. Tapi bukan kiamat bagi pelaku usaha lokal.

Baca Juga: Ciri-Ciri Fisik Ihsan Ramdhani Basyir, Karyawan PT MOS Purwakarta yang Hilang Misterius di Kawasan Industri Mitra

Selama masih ada semangat gotong royong, inovasi, dan keberanian mencoba hal baru, bisnis lokal Indonesia nggak akan hancur, tapi justru berevolusi.