Proyek Whoosh telah menjadi simbol kemajuan teknologi dan infrastruktur Indonesia. Namun di balik itu, ada tantangan besar: bagaimana memastikan keberlanjutan finansial tanpa mengorbankan anggaran negara.
Sikap Purbaya menunjukkan upaya pemerintah menegakkan disiplin fiskal dan mendorong efisiensi di BUMN yang terlibat.
Sementara Istana berusaha menjaga keseimbangan antara inovasi transportasi dan tanggung jawab keuangan publik.
Publik kini menunggu langkah konkret selanjutnya, apakah Danantara akan menanggung penuh utang tersebut, atau pemerintah akan mencari skema kreatif tanpa melibatkan APBN.
Baca Juga: Edukasi Wisata ke Kahuripan, Desa Cirangkong Purwakarta
Purbaya Yudhi Sadewa menolak keras penggunaan APBN untuk membayar utang proyek Whoosh.
Istana sejalan, menegaskan pemerintah mencari solusi lain tanpa membebani negara.
Proyek kereta cepat ini tetap dianggap vital bagi masa depan transportasi Indonesia, tapi pemerintah dihadapkan pada dilema klasik: antara menjaga disiplin fiskal dan mendorong percepatan pembangunan.***
Artikel Terkait
Ramalan Zodiak Lengkap Senin 13 Oktober 2025: Aries Penuh Energi, Virgo Dapat Kejutan Manis
Wabup Abang Ijo Hadiri Kopdar Kicau Mania Purwakarta, Dorong Hobi Jadi Sumber Ekonomi Kreatif
Granada Lakeside Jatiluhur, 'Raja Ampatnya Jawa Barat' yang Bikin Wisata Purwakarta Naik Kelas
Dari Pesantren ke Panggung Dunia: Tiga Alumni MTsN Purwakarta Dapat Beasiswa Luar Negeri
Primajasa Viral Lagi, Warga Purwakarta Ingat Tragedi Maut di Sasak Beusi
Dina Oktaviani Sempat Temui 'Orang Pintar' di Purwakarta, Curhat Karyawati Minimarket Berujung Maut di Sungai Citarum
Motif Pembunuhan Dina Oktaviani, Karyawati Minimarket yang Jasadnya Dibuang di Jembatan Merah Purwakarta
Keluarga Bantah Isu ‘Orang Pintar’, Ungkap Motif Sebenarnya di Balik Pembunuhan Dina Oktaviani
Utang Rp1,5 Juta Jadi Awal Tragedi! Fakta Baru di Kasus Pembunuhan Dina Oktaviani, Tragedi Jembatan Merah Purwakarta
Tragedi Tol Cipularang: Travel Daytrans Tabrak Dump Truk, Satu Tewas dan Sembilan Luka