BRI Gas Pol Atasi Sampah, Latih TPS3R Bali Ubah Limbah Jadi Kompos Bernilai Ekonomi

Dari pengamatan itu, mereka belajar bagaimana teknologi bisa mempercepat dan mempermudah proses pengomposan sehingga hasil lebih maksimal.

A.A. Gede Agung Wedhatama P., narasumber dari Petani Muda Keren, menegaskan bahwa inovasi sangat penting agar produk pupuk kompos tidak monoton.

Baca Juga: BRI Dorong Literasi Finansial, Tips Cerdas Kelola Uang dan Manfaatkan BRImo untuk Generasi Muda

“Pelatihan ini memperkenalkan variasi produk yang bisa dipasarkan lebih luas, sekaligus menjaga efisiensi dan ramah lingkungan,” ujar Gede.

Lebih jauh, ia menekankan bahwa kegiatan ini mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah.

Selain menjaga lingkungan tetap bersih, kompos yang dihasilkan juga bisa memperbaiki struktur tanah, mengurangi erosi, hingga mendukung pertanian berkelanjutan.

Komitmen Berkelanjutan BRI

Program BRI Peduli “Yok Kita Gas” sejatinya bukan hal baru. Sejak diluncurkan pada 2021, program ini sudah hadir di 41 lokasi di Indonesia, meliputi 5 pasar tradisional dan 36 kawasan masyarakat.

Baca Juga: BRI Dorong Literasi Finansial Generasi Muda Lewat BRImo dan Edukasi Menabung Sejak Dini

“Ini adalah wujud nyata BRI dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, baik sosial, ekonomi, maupun lingkungan,” kata Dhanny.

BRI menegaskan, langkah ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs).

Harapannya, pengelolaan sampah tidak hanya selesai di tempat pembuangan, tetapi bisa menjadi sumber penghasilan baru bagi masyarakat sekitar.

Langkah BRI bersama TPS3R Pudak Mesari menjadi bukti bahwa sampah bukan sekadar masalah, tapi juga peluang.

Dengan pengelolaan yang tepat, limbah organik bisa diubah menjadi komoditas yang menyehatkan tanah, menjaga lingkungan, sekaligus menggerakkan ekonomi desa.

Baca Juga: BRI Buka Pendaftaran Pengusaha Muda BRILiaN 2025, UMKM Siap Tumbuh Lebih Cepat