Karyawan Terjerat Pinjol, Perusahaan Ikut Dikejar Debt Collector! Bennix Bongkar Fakta Ngeri

PURWAKARTA ONLINE – Fenomena pinjaman online (pinjol) kembali jadi sorotan publik setelah pakar investasi Benny Batara Hutabarat atau yang akrab disapa Bennix, membongkar fakta mengejutkan di kanal YouTube resminya.

Bennix menyoroti kasus nyata seorang karyawan yang awalnya mengaku hanya berutang Rp16 juta di dua pinjol, namun setelah didalami ternyata jumlah pinjol yang ia gunakan mencapai 21 aplikasi dengan total utang Rp300 juta.

Lebih parah lagi, karyawan tersebut tidak hanya merugikan dirinya, tetapi juga membuat perusahaan tempatnya bekerja ikut ditagih debt collector.

Baca Juga: Bansos ATENSI YAPI Rp600 Ribu untuk Yatim Piatu Mulai Dicairkan di Purwakarta

Hal itu karena aplikasi pinjol secara otomatis mengunduh daftar kontak di ponsel peminjam, termasuk nomor atasan dan bagian keuangan perusahaan.

“Gila, guys! Bukan cuma karyawan yang jadi korban, tapi perusahaan juga ikut hancur. Bank bahkan menolak memberikan kredit ke perusahaan gara-gara karyawan bermasalah dengan pinjol,” tegas Bennix.

Menurut Bennix, hal ini nyata terjadi di sebuah perusahaan ekspor di Semarang.

Baca Juga: HUT Kejaksaan RI ke-80, Kejari Purwakarta Gelar Donor Darah dan Bakti Sosial Bersama Disabilitas

Karena ada karyawan yang gagal bayar pinjol, perusahaan ikut dicap bermasalah hingga gagal mendapatkan pinjaman bank senilai miliaran rupiah.

Akibatnya, produksi ekspor tertunda dan perusahaan mengalami kerugian besar.

Ia menyarankan agar para pengusaha mulai membuat fakta integritas dengan karyawan.

Jika terbukti terjerat pinjol, judi online, atau trading ilegal, maka karyawan harus siap dipecat.

Baca Juga: Pinjol Bunga 40% Jadi Bom Waktu! Teror Kolektor Hantui Keluarga hingga Rugikan Perusahaan

“Pinjol itu lebih bahaya dari sekadar masalah pribadi. Bisa bikin perusahaan ikut nyungsep,” tegasnya.