PURWAKARTA ONLINE - Bitcoin cetak rekor harga baru Rp1,93 miliar per koin. Reli dipicu pembelian institusional dan kebijakan Trump, tapi volatilitas tetap menghantui.
Bitcoin kembali mencatatkan sejarah dengan menembus level 124.480 dolar AS atau sekitar Rp1,93 miliar per koin pada Kamis, 14 Agustus 2025.
Angka ini melampaui rekor sebelumnya di bulan Juli, ketika harga bertengger di 123.153 dolar AS.
Reli ini dipicu oleh gelombang pembelian institusional, diperkuat dengan langkah Presiden AS Donald Trump yang membuka akses investasi kripto ke dalam pasar pensiun senilai 9 triliun dolar AS.
Baca Juga: Investor China Serbu Indonesia, Lahan Industri & Gudang Jadi Aset Panas di Pasar Asia Tenggara
Kebijakan Trump Jadi Game Changer
Menurut laporan Financial Times, kebijakan yang diumumkan Trump pekan lalu memberi lampu hijau bagi lembaga pemerintah untuk memasukkan aset alternatif, termasuk kripto, ke dalam instrumen pensiun.
“Hal itu membuka jalan bagi lonjakan investasi institusional,” ujar Andrew Pease, Kepala Investasi Russell Investments Asia-Pasifik.
Kebijakan ini mendorong banyak perusahaan publik, khususnya di AS, untuk memperkuat posisi mereka dalam aset digital.
Fenomena ‘Bitcoin Treasury Companies’
Sejak awal 2025, harga Bitcoin sudah naik sekitar 26 persen. Tak hanya investor individu, tetapi juga perusahaan besar yang ikut berkompetisi membeli Bitcoin.
Baca Juga: Warga Cirebon Terpukul! Kenaikan PBB Menyiksa Warga Polemik Rumah Sedehana Bikin Resah
Strategi akumulasi ini melahirkan istilah “bitcoin treasury companies” perusahaan publik yang menjadikan Bitcoin bagian dari neraca keuangan mereka.
Dana yang digunakan biasanya berasal dari hasil penerbitan saham atau obligasi.
Artikel Terkait
Full Video Amalia Mutiya Viral! Kronologi Lengkap & Fakta Mengejutkan Terungkap
Kronologi Lengkap Pembunuhan Dea Permata Kharisma di Purwakarta, Drama Palsu Ade Mulyana Terbongkar
Hari Ini Presiden Prabowo Akan Sampaikan Dua Pidato Penting di MPR dan DPR, 15 Agustus 2025
Proyek Besar Trans Borneo Railway,Mimpi Satu Dekade yang Bangkit, Menyatukan Sabah, Sarawak, Brunei, dan Kalimantan
Sakit Hati Jadi Pemicu Ade Mulyana Bunuh Dea Permata Kharisma di Purwakarta
Kronologi Lengkap dan Motif Ade Mulyana Bunuh Dea Permata Kharisma di Purwakarta
Kapolsek Kiarapedes Sosialisasi Ketahanan Pangan dan Jagung Hibrida, Warga Purwakarta Wajib Tahu
Kenapa Hukum yang Berlaku di IndonesiaTtidak Mampu Memberantas Korupsi
Menjadi Wartawan, Terinspirasi Bung Karno dan Bung Hatta
KPK Tegaskan Pengembalian Uang Bupati Pati Tak Hapus Unsur Pidana Korupsi DJKA