Cetak Sejarah Lagi Bitcoin Tembus Rekor Rp1,93 Miliar, Lonjakan Didongkrak Investasi Institusional

photo author
- Sabtu, 16 Agustus 2025 | 19:00 WIB
Ilustrasi Bitcoin yang sempat menembus rekor harga tertinggi sepanjang masa, lalu terjun usai inflasi AS. ( (Unsplash.com/@Kanchanara))
Ilustrasi Bitcoin yang sempat menembus rekor harga tertinggi sepanjang masa, lalu terjun usai inflasi AS. ( (Unsplash.com/@Kanchanara))

PURWAKARTA ONLINE - Bitcoin cetak rekor harga baru Rp1,93 miliar per koin. Reli dipicu pembelian institusional dan kebijakan Trump, tapi volatilitas tetap menghantui.

Bitcoin kembali mencatatkan sejarah dengan menembus level 124.480 dolar AS atau sekitar Rp1,93 miliar per koin pada Kamis, 14 Agustus 2025.

Angka ini melampaui rekor sebelumnya di bulan Juli, ketika harga bertengger di 123.153 dolar AS.

Reli ini dipicu oleh gelombang pembelian institusional, diperkuat dengan langkah Presiden AS Donald Trump yang membuka akses investasi kripto ke dalam pasar pensiun senilai 9 triliun dolar AS.

Baca Juga: Investor China Serbu Indonesia, Lahan Industri & Gudang Jadi Aset Panas di Pasar Asia Tenggara

Kebijakan Trump Jadi Game Changer

Menurut laporan Financial Times, kebijakan yang diumumkan Trump pekan lalu memberi lampu hijau bagi lembaga pemerintah untuk memasukkan aset alternatif, termasuk kripto, ke dalam instrumen pensiun.

“Hal itu membuka jalan bagi lonjakan investasi institusional,” ujar Andrew Pease, Kepala Investasi Russell Investments Asia-Pasifik.

Kebijakan ini mendorong banyak perusahaan publik, khususnya di AS, untuk memperkuat posisi mereka dalam aset digital.

Fenomena ‘Bitcoin Treasury Companies’

Sejak awal 2025, harga Bitcoin sudah naik sekitar 26 persen. Tak hanya investor individu, tetapi juga perusahaan besar yang ikut berkompetisi membeli Bitcoin.

Baca Juga: Warga Cirebon Terpukul! Kenaikan PBB Menyiksa Warga Polemik Rumah Sedehana Bikin Resah

Strategi akumulasi ini melahirkan istilah “bitcoin treasury companies” perusahaan publik yang menjadikan Bitcoin bagian dari neraca keuangan mereka.

Dana yang digunakan biasanya berasal dari hasil penerbitan saham atau obligasi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X