Sejarah asal-usul nama Bantimurung, Taman Nasional yang diakui ASEAN Heritage Park!

photo author
- Selasa, 28 Juni 2022 | 11:23 WIB
Gerbang masuk Wisata Alam Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Sejarah dan asal-usul nama 'Bantimurung'. (Enjang Sugianto/PurwakartaOnline.com)
Gerbang masuk Wisata Alam Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Sejarah dan asal-usul nama 'Bantimurung'. (Enjang Sugianto/PurwakartaOnline.com)


Purwakarta Online - Taman Nasional Bantimurung sangatlah indah, wisata alam berupa Air Terjun, Tebing Batu, Goa, Sungai dan keindahan alam lainnya.

Penulis yang berkesempatan berkunjung ke Taman Nasional Bantimurung sungguh dibuat takjub. Wisata alam yang sangat terjaga, namun difasilitasi infrastruktur yang memudahkan pengunjung mengeksplorasi setiap sudut keindahannya.

Iseng-iseng Penulis bertanya pada seorang guide bernama Arif, apa arti Bantimurung sebenarnya? Ia menjawab dengan santai 'Jika anda sedang murung, datang saja ke sini, kemurungan anda akan hilang! Bantimurung itu, tempat untuk membanting kemurungan.'

Kami pengunjung tertawa mendengar jawaban Arif, kami pengunjung yang datang dari Purwakarta, Jawa Barat tentu merasa jawaban tersebut bukan jawaban sebenarnya.

Oh iya, kami datang ke Wisata Bantimurung sebagai peserta Pra Penas KTNA 2022 di Maros, Sulawesi Selatan. Memanfaatkan sedikit waktu luang untuk berwisata di sekitar lokasi Pra Penas.

Ternyata Arif menjelaskan panjang-lebar mengenai Taman Nasional Bantimurung. Mulai dari suku-suku yang ada di sana, sejarah hingga Bantimurung menjadi wisata yang diakui ASEAN Heritage Park.

Baca Juga: Inilah foto wajah suami Jang Nara, padahal pernikahan sangat tertutup!

Carman, peserta Pra Penas KTNA 2022 di Sungai Bantimurung. Di atas sungai ini banyak kupu-kupu liar yang cantik beraneka ragam warna.
Carman, peserta Pra Penas KTNA 2022 di Sungai Bantimurung. Di atas sungai ini banyak kupu-kupu liar yang cantik beraneka ragam warna. (Enjang Sugianto - PurwakartaOnline.com)

Sejarah asal-usul nama BANTIMURUNG

Penulis tidak sempat menuliskan penjelasan Arif, mengenai sejarah dan asal-usul nama Bantimurung. Namun penulis mencari banyak referensi, diantaranya adalah dari Wikipedia.

Bantimurung berasal dari Bahasa Bugis dari kata benti, artinya "tetesan (air)" dan merrung, artinya "bunyi gemuruh". Jadi Bantimurung berarti air yang bergemuruh.

Nama tersebut diusulkan oleh Karaeng Simbang, Patahoeddin Daeng Paroempa. Simbang adalah salah satu kerajaan dalam distrik adat Gemenschaap dan berada dalam wilayah kerajaan Marusu'. Berawal dari kata benti merrung itulah kemudian berubah bunyi menjadi Bantimurung seperti sekarang.

Sejarah dan asal-usul kata "Bantimurung" dimulai sejak masa Perjanjian Bungaya I dan II (1667-1669) saat Maros ditetapkan sebagai daerah yang dikuasai langsung oleh Hindia Belanda.

Ketika itu, wilayah Kerajaan Marusu' diformulasikan dalam bentuk Regentschaap yang dipimpin oleh penguasa bangsawan lokal bergelar Regent (setingkat bupati). Setelah itu, Maros berubah menjadi Distrik Adat Gemeschaap yang dipimpin oleh seorang kepala distrik yang dipilih oleh bangsawan lokal dengan gelar Karaeng, Arung atau Gallarang.

Baca Juga: Lukisan purba 40.000 tahun di Gua Maros, jadi saksi tingginya Peradaban Purba Nusantara!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: Wikipedia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X