Ikan Mati Massal di Jatiluhur Purwakarta, KKP Imbau: Segera Angkat dan Kubur Ikan yang Mati!

photo author
- Selasa, 11 Februari 2025 | 06:00 WIB
KKP imbau masyarakat Purwakarta segera angkat dan kubur ikan mati massal di Waduk Jatiluhur. Kerugian mencapai Rp 2,2 miliar. (Istimewa)
KKP imbau masyarakat Purwakarta segera angkat dan kubur ikan mati massal di Waduk Jatiluhur. Kerugian mencapai Rp 2,2 miliar. (Istimewa)

PURWAKARTA ONLINE, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengimbau masyarakat pembudidaya di Purwakarta untuk segera mengangkat dan mengubur ikan yang mati massal di Waduk Jatiluhur.

Langkah ini diambil untuk mencegah pencemaran lingkungan dan mempercepat pemulihan kualitas air waduk.

Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu, menjelaskan bahwa kematian ikan massal ini disebabkan oleh fenomena alam tahunan, yaitu cuaca ekstrem yang memicu penurunan pasokan oksigen secara drastis.

"Fenomena ini seharusnya tidak terjadi lagi karena kami sudah rutin mengimbau masyarakat untuk waspada," ujar Haeru dalam keterangan tertulisnya.

Baca Juga: Ikan Mati Massal di Waduk Jatiluhur Purwakarta Capai 100 Ton, Kementerian KKP: Fenomena Tahunan, Seharusnya Bisa Dicegah!

Selain faktor cuaca, Haeru juga menyoroti penggunaan Keramba Jaring Apung (KJA) yang melebihi kapasitas.

"Penggunaan KJA yang tidak sesuai dengan standar dan daya dukung zonasi turut memperparah kondisi ini," tambahnya.

Direktur Ikan Air Tawar, Ujang Komarudin, menyatakan bahwa total kematian ikan massal di Waduk Jatiluhur mencapai sekitar 100 ton, dengan kerugian diperkirakan mencapai Rp 2,2 miliar.

"Mayoritas jenis ikan yang mati adalah ikan mas," ujar Ujang.

Baca Juga: Boikot Masal! Film 'A Business Proposal' Terpuruk, Dugaan Jadi Pemicu, Abidzar & Umi Pipik Angkat Bicara

Lokasi kejadian kematian massal ini terjadi di Kampung Pasir Kole, Desa Kutamanah, Kecamatan Sukasari, dan Kampung Citerbang, Desa Panyindangan, Kecamatan Sukatani.

Ujang mengimbau pembudidaya untuk segera melakukan panen total atau panen awal guna menghindari kerugian yang lebih besar.

"KKP merekomendasikan untuk sementara waktu tidak melakukan aktivitas budidaya di Waduk Jatiluhur hingga cuaca kembali normal dan perairan bisa pulih dengan stabil," kata Ujang.

KKP juga telah menurunkan tim khusus untuk mengevaluasi penyebab kematian ikan massal ini dan memberikan pendampingan kepada masyarakat pembudidaya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X