Isu Reshuffle Kabinet Prabowo: Respons Menteri Gerindra dan Tanggapan Presiden

PURWAKARTA ONLINE - Isu reshuffle kabinet pemerintahan Prabowo Subianto yang belakangan ini semakin menguat, langsung mendapatkan respons dari sejumlah menteri yang berasal dari Partai Gerindra.

Menteri-menteri ini memberikan tanggapan terkait kemungkinan adanya perubahan di jajaran kabinet dan evaluasi yang tengah dilakukan oleh Presiden Prabowo.

Tanggapan Menteri Gerindra terkait Wacana Reshuffle Kabinet

Mensesneg Prasetyo Hadi: Belum Ada Rencana Reshuffle
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan keheranannya ketika ditanya mengenai isu reshuffle kabinet yang beredar.

Prasetyo menegaskan bahwa hingga saat ini, belum ada rencana resmi mengenai pergantian menteri.

Baca Juga: Film A Business Proposal Diboikot? Ini Kronologinya!

Meski demikian, dia menyebutkan bahwa evaluasi terhadap kinerja para menteri memang rutin dilakukan oleh Presiden Prabowo sesuai dengan pakta integritas yang telah disepakati. “Biasalah dievaluasi terus itu,” ucap Prasetyo di kompleks parlemen, Kamis (6/2).

Menteri Maruarar Sirait: Reshuffle Hak Prerogatif Presiden
Sementara itu, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait (Ara) menegaskan bahwa pergantian menteri adalah hak prerogatif Presiden.

Ara juga menekankan bahwa setiap menteri harus siap dengan segala keputusan yang akan diambil oleh Presiden. “Semua menteri harus siap, siapapun yang direshuffle tentunya harus siap,” kata Ara menanggapi isu tersebut.

Menteri Luar Negeri Sugiono: Belum Mendapatkan Informasi Reshuffle
Menteri Luar Negeri Sugiono juga memberikan respons serupa dengan mengatakan bahwa dirinya belum mendapatkan informasi lebih lanjut terkait wacana reshuffle kabinet.

"Saya belum tahu malahan," ujar Sugiono ketika ditemui di kompleks parlemen.

Baca Juga: TNI AD Ubah Lahan Bekas Kebun Karet di Purwakarta Jadi Kawasan Agroforestry untuk Ketahanan Pangan

Sinyal Reshuffle dari Presiden Prabowo Subianto

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto sempat memberikan sinyal terkait kemungkinan reshuffle kabinet.