Rahasia-rahasia dibalik naskah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia!

photo author
- Kamis, 11 Agustus 2022 | 22:00 WIB
Naskah Proklamasi tulis tangan.  (Dokumentasi cagar budaya kemendikbud)
Naskah Proklamasi tulis tangan. (Dokumentasi cagar budaya kemendikbud)

PURWAKARTA ONLINE | Jember - Bagi Bangsa Indonesia Naskah proklamasi 17 Agustus 1945 adalah salah satu dokumen negara yang sangat berharga.

Naskah proklamasi 17 Agustus 1945 ini juga merupakan benda yang mengantarkan Indonesia pada gerbang kemerdekaan, meskipun hal itu juga menjadi awal dari perjuangan di fase berikutnya.

Naskah proklamasi 17 Agustus 1945 memiliki sejarah panjang yang tidak boleh dilupakan oleh masyarakat. Maknanya sangat dalam bagi bangsa ini.

Baca Juga: Profil lengkap dan Biodata Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo dalam kasus Brigjen J dan Bharada E

Dilansir dari Portal Jember, Sejarah, Rahasia, dan Tulisan Asli Teks Proklamasi 17 Agustus 1945 yang Tak Banyak Diketahui.

Naskah Proklamasi ini ditulis oleh Soekarno pada dini hari, Jumat tanggal 17 Agustus 1945 di rumah Laksamana Tadashi Maeda, Jalan Meiji Dori, sekarang dikenal dengan nama Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Jakarta Pusat (Naskah rekomendasi sebagai Bangunan Cagar Budaya Nomor Ba-0004/TANCB/17/05/2013).

Naskah dirumuskan oleh 3 orang yaitu Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ahmad Soebardjo. Paragraf pertama diusulkan oleh Ahmad Soebardjo, paragraf kedua merupakan usulan Mohammad Hatta.

Baca Juga: Sinopsis Film The Next 365 Days untuk Rilis 19 Agustus 2022 di Netflix, resiko jadi istri Mafia!

Selanjutnya naskah ini dimintakan persetujuan kepada sidang yang seluruhnya berjumlah lebih kurang 40 orang. Naskah kemudian disalin oleh Sajuti Melik menggunakan mesin tik.

Naskah tulisan tangan ini sempat dibuang karena dianggap tidak diperlukan lagi, tetapi kemudian diambil dan disimpan oleh Burhanuddin Mohammad Diah sebagai dokumen pribadi, setelah berakhirnya rapat perumusan naskah proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945.

Pada tahun 1995 Burhanuddin Mohammad Diah menyerahkan naskah tersebut kepada Presiden Soeharto, dan pada tahun yang sama, naskah disimpan di Arsip Nasional Republik Indonesia.

Baca Juga: SADIS! Petugas PPSU aniaya perempuan, tendang, jambak hingga tabrak dan gilas dengan motor terekam kamera!

Naskah ditulis pada lembar kertas berwarna putih dari blocknote. Terdapat lebih kurang 15 lubang pada bagian tengah kertas bekas dimakan serangga.

Warna kertas berubah menjadi kuning kecoklatan, pada bagian tengah dan bawah terdapat bercak kecoklatan yang disebabkan oleh reaksi kimia bahan perekat pada cellotape yang mengering.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: Portal Jember

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X