Harmoni Islam dan Sunda Wiwitan di Kampung Urug: Jejak Prabu Siliwangi yang Tak Terlupakan
PURWAKARTA ONLINE, Bogor – Di tengah gempuran modernisasi, Kampung Adat Urug justru menjadi contoh langka harmonisasi agama dan budaya.
Meski seluruh warganya Muslim, tradisi Sunda Wiwitan peninggalan Prabu Siliwangi tetap hidup subur.
Sunda Wiwitan Bukan Agama, Tapi Tradisi
Berdasarkan studi Universitas Negeri Jakarta (2021), masyarakat Urug memandang Sunda Wiwitan bukan sebagai kepercayaan, melainkan warisan leluhur yang wajib dilestarikan.
Mereka tetap menjalankan shalat, puasa, dan perayaan Islam, tetapi juga menjaga ritual seperti Sedekah Bumi dan penghormatan kepada Dewi Sri (dewi padi).
Baca Juga: BRI Siapkan Rp 600 Miliar dalam Riyal Saudi untuk Biaya Hidup Jemaah Haji 2025
Ritual Adat yang Bernuansa Islami
Setiap upacara adat di Urug selalu diawali dengan sesajen untuk leluhur, lalu dilanjutkan dengan pengajian dan doa kepada Allah SWT.
Misalnya dalam Seren Taun, padi hasil panen dipersembahkan dalam dua dimensi:
- Seserahan untuk karuhun (nenek moyang)
- Sedekah dan tahlil sebagai wujud syukur kepada Tuhan.
Baca Juga: Game Bisnis Online Gratis untuk Anak, Solusi Nyata Ajarkan Investasi dan Mindset Kaya Sejak Dini!
Faktor Penghubung, Teori Malinowski