ragam

Aliansi Strategis Kerajaan Pajajaran dan Portugis, Upaya Bertahan di Tengah Gelombang Islamisasi di Jawa Barat

Jumat, 14 Februari 2025 | 06:00 WIB
Prasasti Padrao, monumen bukti hubungan Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Postugis. Sejarah aliansi Kerajaan Pajajaran dengan Portugis pada abad ke-16 M, strategi bertahan di tengah ekspansi Islam. (Dok. Kemdikbud/Jalur rempa)

PURWAKARTA ONLINE - Akhir abad ke-15 M menjadi era penuh petualangan bagi bangsa Eropa.

Dengan penemuan alat-alat pelayaran baru, semangat nasionalisme, dan misi penyebaran agama Kristen, para pelayar Eropa mulai menjelajahi dunia.

Salah satu tujuan utama mereka adalah menemukan sumber rempah-rempah di Timur, yang saat itu dikuasai oleh negara-negara Islam.

Dalam konteks ini, Kerajaan Pajajaran di Jawa Barat muncul sebagai salah satu aktor penting yang berusaha mempertahankan eksistensinya melalui aliansi dengan Portugis.

Baca Juga: Dugaan Penyimpangan Dana PIP di SD Al Quran Al Huda Purwakarta, Siswa Tak Terima Bantuan Sejak 2020

Kerajaan Pajajaran di Tengah Perubahan Zaman

Kerajaan Pajajaran, yang berpusat di Pakuan (sekarang Bogor), adalah salah satu kerajaan Hindu-Buddha terakhir di Jawa Barat.

Setelah keruntuhan Majapahit pada abad ke-15 M, banyak penduduk Majapahit bermigrasi ke wilayah Galuh, yang kemudian menjadi bagian dari Kerajaan Sunda.

Namun, persaingan internal dan eksternal mulai menggerogoti kekuasaan Pajajaran.

Pada awal abad ke-16 M, Islam mulai berkembang pesat di Nusantara, terutama di wilayah pesisir.

Baca Juga: Tragis! Pemuda Purwakarta Ditemukan Tewas Gantung Diri di Pohon Dekat Kandang Domba

Kesultanan Demak, sebagai kekuatan Islam baru, berhasil menguasai Banten dan menyebarkan pengaruhnya ke Jawa Barat.

Hal ini menjadi ancaman serius bagi Kerajaan Pajajaran, yang masih mempertahankan tradisi Hindu-Buddha.

Portugis dan Misi Dagang-Spolitik di Nusantara

Halaman:

Tags

Terkini