Salah satu perubahan besar terlihat pada properti.
Baca Juga: Kisah Tragis Manja Mooy dan Pratu Andi Tambaru di NTT, Cinta yang Terputus Ajal
Jika sebelumnya menggunakan topeng, kini digantikan dengan bongsang dan ayakan yang lebih artistik.
Namun, koreografi dan musik Genye masih membutuhkan pengembangan lebih lanjut agar menjadi ikon budaya yang utuh.
Koreografi Genye saat ini dinilai belum maksimal.
Begitu pula musik pengiringnya yang belum memiliki pola baku, baik pada pembuka maupun penutup pertunjukan.
Baca Juga: 17 Ribu Peserta Lolos Seleksi CPNS Kemenag 2024, Sisanya Gagal Karena NAB dan Dokumen Palsu
Hal ini menunjukkan bahwa kesenian Genye masih dalam proses penyempurnaan.
Pelestarian Genye sebagai Warisan Budaya
Pelestarian Kesenian Genye menjadi langkah penting untuk mempertahankan warisan budaya Purwakarta.
Pendidikan formal dan nonformal dapat menjadi media efektif untuk mengenalkan seni ini kepada generasi muda.
Dengan berbagai upaya tersebut, Genye diharapkan mampu berkembang tanpa kehilangan akar tradisionalnya.
Sebagai ikon budaya Purwakarta, Genye tidak hanya mencerminkan identitas daerah, tetapi juga menjadi kebanggaan masyarakat.***