Ternyata Ini Alasannya Gagal CPNS! Dokumen Palsu dan Ketidakhadiran, Ribuan Peserta Gagal Seleksi CPNS Kemenag 2024

PURWAKARTA ONLINE - Ribuan peserta seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Agama (Kemenag) tahun anggaran 2024 menghadapi kenyataan pahit.

Pengumuman resmi yang dirilis pada Minggu (12/1/2025) menyatakan bahwa 18.993 peserta tidak lolos seleksi, sementara 1.635 lainnya dinyatakan gugur karena tidak hadir dalam tahapan seleksi yang diwajibkan.

Ketegasan Kemenag terlihat dari keputusan mutlak yang membatalkan kelulusan peserta yang terbukti mengunggah dokumen palsu.

Salah satu pelanggaran yang terungkap adalah surat keterangan pengalaman kerja yang tidak sesuai ketentuan.

Baca Juga: Daftar Nama Desa dan Kelurahan di Kabupaten Purwakarta, Lengkap di 17 Kecamatan

Kebijakan ini merujuk pada Pengumuman Nomor P-3743/SJ/B.II.1/KP.00.1/10/2024 yang dengan tegas melarang segala bentuk manipulasi data.

“Pelamar yang memberikan informasi palsu dapat dibatalkan kelulusannya kapan saja, bahkan setelah diangkat menjadi PPPK,” ungkap M Ali Ramdhani, Sekjen Kemenag yang juga Ketua Panitia Seleksi Nasional.

Keputusan ini bahkan melibatkan rekomendasi dari Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Maluku Utara yang menemukan ketidaksesuaian dokumen pada beberapa peserta.

Untuk peserta yang merasa dirugikan, Kemenag memberikan waktu pengajuan sanggah pada 13 hingga 15 Januari 2025 melalui akun SSCASN masing-masing.

Baca Juga: 17 Ribu Peserta Lolos Seleksi CPNS Kemenag 2024, Sisanya Gagal Karena NAB dan Dokumen Palsu

Hasil sanggah akan diumumkan pada 16 hingga 22 Januari 2025. Namun, keputusan akhir tetap bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

“Proses seleksi ini dirancang untuk menjaring individu terbaik. Sayangnya, masih ada peserta yang mencoba mengakali sistem dengan cara yang tidak etis,” tambah Wawan Djunaedi, Kepala Biro Sumber Daya Manusia Kemenag.

Seleksi CPNS Kemenag 2024 mencatat persaingan ketat untuk 20.772 formasi. Dengan mekanisme yang ketat dan transparan, Kemenag berharap dapat mencetak aparatur sipil negara yang berintegritas tinggi dan kompeten.***