Purwakarta Online - Sejarah Pulau Jawa bagian barat, khususnya Provinsi Jawa Barat, memancarkan kejayaan Kerajaan Pajajaran atau Kerajaan Sunda.
Dikenal pula sebagai Kerajaan Hindu-Buddha, Pajajaran melalui berbagai periode sejarah yang mencakup Kerajaan Tarumanagara pada abad ke-4 dan ke-5 Masehi.
Meskipun Tarumanagara tidak secara eksplisit mengamalkan agama Hindu-Buddha, pengaruh kuat kedua agama tersebut tetap tercermin dalam prasasti-prasasti dan struktur arsitektur.
Pertumbuhan Awal dan Peran Tarumanagara
Kerajaan Pajajaran berakar pada keberadaan Kerajaan Tarumanagara, di mana Raja Purnawarman memainkan peran penting pada abad ke-5 Masehi.
Meskipun sejarah Tarumanagara terbatas, prasasti-prasasti yang ditemukan menunjukkan pengaruh kuat dari budaya Hindu-Buddha.
Pendirian Tarumanagara dihubungkan dengan Raja Purnawarman, menciptakan fondasi penting dalam evolusi politik dan agama di Jawa Barat.
Baca Juga: Quick Count Pileg PDIP Unggul, Tapi Ganjar Pranowo Rendah: Dinamika Politik Pasca Pilpres 2024
Puncak Kejayaan dan Sri Baduga Maharaja
Abad ke-14 menyaksikan puncak kejayaan Pajajaran di bawah Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi.
Hubungan harmonis dengan Majapahit berubah ketika Majapahit menguasai Pajajaran.
Pemindahan pusat kerajaan dari Pakuan ke Kawali pada abad ke-15, sebagai respons terhadap tekanan Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Demak, mencerminkan ketahanan Pajajaran menghadapi tantangan.
Kehancuran dan Perubahan Struktural
Ragamulya Suryakencana memimpin Pajajaran hingga tahun 1579, ketika Kesultanan Banten di bawah Sultan Ageng Tirtayasa menaklukkan kerajaan ini.