Purwakarta Online - Prabu Siliwangi, seorang tokoh legendaris dari Kerajaan Pajajaran, memiliki dampak yang signifikan dalam budaya dan sejarah masyarakat Sunda.
Analisis tiga macam hubungan tanda, berdasarkan konsep semiotika Roland Barthes, membawa kita pada pemahaman mendalam tentang simbolisme yang terkandung dalam kata "Siliwangi."
1. Hubungan Simbolik
Hubungan simbolik pada kata "Siliwangi" menciptakan kemandirian tanda, di mana kata tersebut menjadi simbol bagi masyarakat Sunda, terutama bagi mereka yang mengklaim sebagai keturunannya.
Simbol ini mencakup aspek-aspek seperti darah biru, pamor, aura, kekayaan, kekuasaan, hingga gaya hidup.
Baca Juga: Mengungkap Misteri Kerajaan Sunda: Prabu Siliwangi dan Identifikasi Tiga Raja Hebat
Begitu juga dengan penyebutan "Bumi Siliwangi" untuk Universitas Pendidikan Indonesia, yang memiliki hubungan simbolik dengan kharisma Prabu Siliwangi.
Bangunan Isola, yang menjadi simbol pendidikan di Indonesia, memperkuat identitas universitas tersebut.
Gambar kepala lodaya, sebagai simbol Divisi Siliwangi, mencerminkan kekuatan dan wibawa, mengambil inspirasi dari mitologi Pajajaran yang melibatkan Prabu Siliwangi.
2. Hubungan Paradigmatik
Dalam konteks hubungan paradigmatik, kata "Siliwangi" membuka wawasan terhadap sejumlah konsep dan entitas terkait.
Kerajaan Pajajaran, raja-raja Sunda, suksesi politik, suku bangsa Sunda, gunung-gunung, dan divisi nasional Indonesia menjadi bagian dari hubungan paradigmatik ini.
Kata "Siliwangi" juga terkait dengan dunia entertainment, menunjukkan kompleksitas simbolisme yang melibatkan berbagai elemen dalam satu sistem.