PURWAKARTA ONLINE - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sempat menyinggung tentang tekanan dari elit dan kelompok di Indonesia terkait transparansi keuangan pada acara Peluncuran Laporan Survei Keterbukaan Anggaran 2015 di Washington pada September 2015.
Sri Mulyani mengatakan bahwa meskipun transparansi anggaran penting untuk meningkatkan hasil pembangunan, tantangan besar muncul termasuk tekanan dari elit dan kelompok-kelompok lain yang tidak memiliki kepentingan dalam akuntabilitas atau pengawasan dari warga dan badan pengawasan.
"Sebagai mantan menteri keuangan saya dapat memberitahu Anda bahwa membuat anggaran lebih transparan mungkin hal yang benar untuk dilakukan, tetapi ia datang dengan tantangan, termasuk pushback dari elite dan kelompok-kelompok lain yang tidak memiliki kepentingan dalam akuntabilitas atau membuka diri untuk pengawasan dari warga dan badan pengawasan," ujar Sri Mulyani dalam pidatonya seperti dikutip dari situs resmi Bank Dunia, Senin (14/9/2015).
Baca Juga: Harta Rafael Alun hampir Rp 3 T, estimasi dari Zoey!
Sri Mulyani juga mengungkapkan bahwa saat ia menjabat sebagai Ketua Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK), keputusannya untuk menyelamatkan Bank Century dari kebangkrutan dipermasalahkan DPR dan ia menjadi "kambing hitam" dari kasus Bank Century.
Alasan ketika ia mengundurkan diri sebagai Menteri Keuangan dari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan wujud keberhasilan lolos dari dikte kelompok tertentu yang rakus kekuasaan.
"Saya definisikan kemenangan, karena berhasil tidak didikte," tegas dia dalam Kuliah Umum bertajuk Kebijakan Publik dan Etika Publik di hotel Ritz Carlton, Selasa (18/5/2015).
Baca Juga: Romo Paschal berjuang melawan human trafficking di Batam, malah dipolisikan!
Menurut survei Bank Dunia, Indonesia mengalami kemajuan dalam hal keterbukaan anggaran, tetapi masih belum merata.
Hanya empat negara, yaitu Brazil, Norwegia, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat, yang mendapat predikat baik dalam hal transparansi anggaran, partisipasi publik, dan pengawasan yang efektif.
"Jika membuka anggaran adalah agar pembangunan memiliki dampak yang signifikan, maka semua negara harus terus bergerak maju. Dan kita harus membantu pembuat kebijakan untuk menerapkan langkah yang tepat," tuturnya.
Sri Mulyani menekankan bahwa pembuat kebijakan harus mengadopsi tuntutan masyarakat untuk meningkatkan transparansi anggaran dan bahwa ini sama pentingnya dengan pengawasan pelaksanaan anggaran oleh lembaga akuntabilitas formal.
"Hal ini sama pentingnya dengan pengawasan pelaksanaan anggaran oleh lembaga akuntabilitas formal dan bersama-sama kriteria ini menyebabkan penggunaan yang lebih efisien dan efektif sumber daya publik dan membangun kepercayaan antara warga dan pemerintah mereka," jelasnya.
Artikel Terkait
Menteri Keuangan, Sri Mulyani jenguk David, korban penganiayaan sadis Mario Dandy Satriyo!
Sri Mulyani: Sungguh pedih dan remuk hati melihat kondisi David akibat penganiayaan yang kejam dan keji!
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengucap 'Wallahul muwaffiq', Netizen: Auto daftar NU!
Profil Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan Republik Indonesia!
Sri Mulyani Agamanya apa? Ini dia profil dan Biodata lengkap Menteri Keuangan RI!
Sri Mulyani kecam PEJABAT PAJAK: Dikasih tunjangan berapa puluh juta pun kalau pada dasarnya rakus, ya rakus!
Daftar tunjangan PEJABAT PAJAK per bulan diluar gaji, hingga rartusan juta, Sri Mulyani bicara integritas!
Sri Mulyani 'ancam' BBM naik 3 kali lipat, Dokter Tifa: Yang suka ngemplang pajak PEGAWAI PAJAK sendiri!
Sri Mulyani Setujui Pemecatan Rafael Alun sebagai ASN DJP Karena Pelanggaran Disiplin Berat!
Mahfud MD Ungkap Pergerakan Uang Mencurigakan Rp 300 T di Kemenkeu, Sri Mulyani KEBAKARAN JENGGOT!