Prabu Surawisesa Tandatangani Aliansi Kerajaan Pajajaran dengan Portugis

Perjanjian ini mencakup kerja sama di bidang perdagangan dan keamanan, termasuk pembangunan loji (pos dagang) Portugis di Pelabuhan Kalapa (sekarang Jakarta).

Loji ini diharapkan dapat menjadi benteng pertahanan sekaligus pusat perdagangan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Baca Juga: Harvey Moeis Divonis 20 Tahun Penjara atas Korupsi Timah

Sebagai simbol perjanjian, sebuah tugu batu bernama Padrao didirikan di Pelabuhan Kalapa.

Tugu ini menjadi bukti nyata dari aliansi strategis antara Pajajaran dan Portugis.

Meskipun perjanjian ini tidak sepenuhnya terealisasi, hubungan persahabatan antara kedua pihak telah terjalin dengan baik.

Kegagalan Aliansi Sunda-Portugis

Sayangnya, aliansi ini tidak bertahan lama.

Baca Juga: Harga iPhone 13 Pro Max Anjlok! iPhone 13 128GB Kini Dibanderol Rp 8,7 Jutaan – Update Februari 2025

Portugis, yang lebih fokus pada kepentingan dagang dan keagamaan, tidak memberikan dukungan militer yang signifikan kepada Pajajaran.

Sementara itu, Kesultanan Demak, dengan dukungan pasukan Banten dan Cirebon, semakin memperluas pengaruhnya.

Pada tahun 1527, pasukan gabungan Demak, Banten, dan Cirebon berhasil menguasai Pelabuhan Kalapa.

Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi Pajajaran.

Baca Juga: 292 Ribu Orang Jadi Sasaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Purwakarta, Capaian Baru 2 Persen!

Portugis, yang gagal mempertahankan posisinya, akhirnya menarik diri dari Jawa Barat.