Strategi Penanganan Banjir di Kota Bandung: Upaya Mencegah Genangan Air yang Mengganggu Lalu Lintas

PURWAKARTA ONLINE - Kota Bandung, sebagai salah satu kota besar di Indonesia, menghadapi tantangan besar terkait masalah banjir, terutama saat musim hujan tiba.

Mengingat letak geografis dan curah hujan yang tinggi, beberapa wilayah di Bandung sudah menjadi langganan banjir.

Dinas Sumber Daya Alam dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung pun telah memetakan titik-titik rawan banjir yang menjadi perhatian serius pemerintah daerah.

Menurut Kepala DSDABM Kota Bandung, Didi Ruswandi, beberapa kawasan yang sering dilanda banjir antara lain Cibaduyut, Kopo, Pasir Koja, dan Leuwipanjang. Titik-titik tersebut sering kali mengalami genangan air yang mengganggu aktivitas warga dan arus lalu lintas, terutama saat hujan deras.

Baca Juga: Tips Waspadai Banjir di Kota Bandung Menyambut Musim Hujan

Namun, ada langkah-langkah strategis yang telah disiapkan untuk mengurangi dampak banjir dan mencegahnya semakin meluas.

Peningkatan Infrastruktur dan Kolam Retensi

Salah satu upaya yang sedang dilakukan adalah pembangunan kolam retensi di kawasan Pasar Induk Gedebage, tepatnya di bawah jaringan Sutet.

Kolam retensi ini dirancang untuk menampung air hujan yang berlebihan dan mengurangi volume genangan yang sering terjadi di area tersebut.

"Kami berharap pembangunan kolam retensi ini selesai pada akhir Desember, sehingga bisa berfungsi optimal pada musim hujan berikutnya," ujar Didi Ruswandi.

Baca Juga: Blokir IMEI iPhone 16 di Indonesia: Pengguna Terancam Tak Bisa Pakai

Meski demikian, Didi mengingatkan bahwa meski adanya kolam retensi dan rumah pompa yang dipasang di beberapa titik, langkah ini hanya dapat mengurangi volume banjir, bukan sepenuhnya menghilangkan genangan air.

Meskipun efektivitasnya sudah terukur, masih ada kemungkinan banjir tetap terjadi, mengingat faktor lain seperti intensitas hujan yang tinggi dan penyumbatan saluran air.

Pembersihan Gorong-Gorong: Fokus pada Sampah dan Drainase