Kejahatan Perang Belanda, Perlawanan Heroik Kerajaan Aceh dan Strategi Adu Domba

photo author
- Sabtu, 10 Agustus 2024 | 20:17 WIB
Ilustrasi Perang Aceh dan Belanda (Wikimedia Commons)
Ilustrasi Perang Aceh dan Belanda (Wikimedia Commons)

Purwakarta OnlineKejahatan perang yang dilakukan oleh Belanda di Aceh adalah salah satu episode paling kelam dalam sejarah penjajahan di Indonesia.

Sejarah ini mencerminkan betapa brutalnya penjajah Belanda ketika berusaha menaklukkan salah satu kerajaan paling kuat di Nusantara.

Dalam episode 419 yang dipaparkan oleh Guru Gembul, terungkap bagaimana frustasi Belanda dalam menghadapi perlawanan sengit dari rakyat Aceh, mendorong mereka melakukan tindakan-tindakan keji yang melanggar nilai-nilai kemanusiaan.

Belanda yang saat itu mengalami kegagalan dalam melawan milisi-milisi Aceh yang terkenal gesit, beralih strategi dengan menyerang desa-desa dan kampung-kampung yang dihuni oleh warga sipil tak bersenjata.

Tak terhitung jumlahnya bayi, ibu, bapak, hingga nenek-nenek yang menjadi korban pembantaian ini.

Desa-desa dihancurkan dan teror menyebar luas.

Baca Juga: Persib Bandung Raih Kemenangan Telak di Pekan Pertama Liga 1 2024/2025: Pelatih Bojan Hodak dan Bek Gustavo Franca Bicara tentang Pertandingan Melawan

Puluhan hingga ratusan ribu orang Aceh yang tidak berdosa dibantai hanya karena Belanda merasa frustrasi menghadapi perlawanan militer Aceh yang tidak kunjung mereda.

Alih-alih menghentikan perlawanan, tindakan brutal ini justru semakin memicu semangat rakyat Aceh untuk melawan Belanda.

Mereka dengan tegas menyatakan perang fisabilillah, menganggap Belanda sebagai kafir yang harus dihancurkan.

Perang ini menjadi salah satu pertempuran paling sengit yang pernah dihadapi Belanda, hingga mereka harus mengakui trauma mendalam yang ditimbulkan oleh perlawanan rakyat Aceh.

Di tengah situasi yang semakin terdesak, pemerintah kolonial Belanda kemudian mengundang seorang antropolog dan islamolog terkenal asal Belanda, Christian Snouck Hurgronje, untuk menemukan kelemahan dalam budaya Aceh yang bisa dieksploitasi.

Snouck menyamar sebagai ulama dengan nama Abdul Gofur, dan melalui berbagai khutbah serta ajaran yang disampaikan, ia berusaha melemahkan semangat jihad rakyat Aceh.

Baca Juga: Guru Gembul Ungkap Konflik Awal Belanda dan Aceh Hingga Lahirnya Pax Netherlandica

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: Guru Gembul

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X